Heboh Nasabah Pinjol Bunuh Diri, OJK Perintahkan Investigasi

Heboh Nasabah Pinjol Bunuh Diri, OJK Perintahkan Investigasi
Heboh Nasabah Pinjol Bunuh Diri, OJK Selidiki

Lambeturah.co.id - Baru-baru ini Pinjaman online (pinjol) P2P lending PT Pembiayaan Digital Indonesia atau AdaKami tengah menuai sorotan publik setelah laporan proses penagihan utangnya diduga memakan korban. 

Namun, banyak orang mempertanyakan siapa sosok pemilik di balik pinjol tersebut.

Sebagai informasi, media sosial dihebohkan dengan cuitan akun @rakyatvspinjol yang menceritakan ada korban meminjam uang di AdaKami sebesar Rp 9,4 juta dan harus mengembalikan tagihan sekitar Rp 19 jutaan.

Berdasarkan kesaksiannya, AdaKami memberikan pinjaman dengan bunga 0,4% per hari dan biaya admin 100%. Modus itu, ditengarai melakukan penetapan bunga terselubung.

Tak hanya itu, pihak debt collector AdaKami juga disebut meneror korban dengan cara yang tidak manusiawi. Teror itu berlanjut ke keluarga dan kerabatnya bahkan setelah korban telah meninggal dunia.

Dilansir dari laporan tahunan Finvolution, AdaKami dikuasai oleh salah satu perusahaan keuangan asal Tiongkok FinVolution Group dengan persentase kepemilikan 80%.

Finvolution sendiri adalah raksasa pembiayaan terbesar asal China yang melantai di bursa AS, yakni NSDQ, dengan kode saham FINV. Perusahaan lending terbesar di China itu telah berdiri sejak tahun 2007.

Terkait Kasus itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mendalami informasi atas dugaan peminjam layanan pinjol AdaKami bunuh diri karena diteror penagih utang (debt collector/ DC).

"Kemarin sudah dipanggil (AdaKami) dan sedang didalami lagi karena ada informasi yang harus di-cross check dengan pihak lain," kata Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito, pada Kamis (21/9/2023).

Di lain sisi, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan prihatin atas dugaan peminjamnya bunuh diri usai diteror DC. Ia berjanji akan mengusut kasus tersebut.

Jonathan menegaskan AdaKami sudah mengumpulkan data dan informasi relevan terkait kabar viral tersebut. Namun, ia menyebut hasil verifikasi nomor oknum DC yang viral tidak terdaftar di sistem perusahaan.

Akan tetapi, ia menyampaikan perusahaan berkomitmen mencari data dan informasi tambahan yang akurat untuk membereskan kasus ini. Jonathan lantas meminta bantuan masyarakat yang punya informasi untuk menghubungi AdaKami via nomor telepon 15000-77 atau [email protected].

"Kami menegaskan bahwa pengiriman pesanan fiktif melalui jasa ojek online bukanlah bagian dari prosedur perusahaan kami dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan layanan AdaKami," bantahnya dalam keterangan resmi.

"Kami akan terus memberikan informasi yang akurat mengenai investigasi ini. Kami juga berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas jika ditemukan bentuk kekerasan atau pelanggaran seperti yang dilaporkan dalam media sosial dalam beberapa hari terakhir," tutup Jonathan.