Heboh, Orang Sudah Meninggal Dikirimi Surat Panggilan Polisi, Junimart Girsang: Kapoldanya Sibuk Pencitraan

Polisinya tidak tertib, jadi kalau di bawah tidak tertib ya Kapolda-nya juga tidak tertib. Bagaimana tidak Kapolda-nya sibuk pencitraan terus.

Heboh, Orang Sudah Meninggal Dikirimi Surat Panggilan Polisi, Junimart Girsang: Kapoldanya Sibuk Pencitraan
Heboh, Orang Sudah Meninggal Dikirimi Surat Panggilan Polisi, Junimart Girsang: Kapoldanya Sibuk Pencitraan

Lambeturah.co.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang, merespon terkait video viral yang menunjukkan seorang warga diduga korban mafia tanah yang telah meninggal dunia dikirimi surat panggilan polisi di Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut).

Menurutnya, kejadian itu dibalik video viral itu cukup menjadi bukti beruntun buruknya pelayanan dan hukum oleh Polri di Sumut. 

"Polisinya tidak tertib, jadi kalau di bawah tidak tertib ya Kapolda-nya juga tidak tertib. Bagaimana tidak Kapolda-nya sibuk pencitraan terus. Ada pembiaran dibalik peristiwa ini, Januari 2023 Bertah Sembiring yang menjadi korban mafia tanah membuat laporan atas penyerobotan lahan miliknya ke Polres Binjai dan tidak kunjung ditindaklanjuti," kata Junimart Girsang, pada Senin (12/6/2023).

"Setelah laporan itu dibuat tidak ada tindak lanjut dari Polisi, hingga almarhum ini nyaris menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah orang tidak dikenal (OTK) yang diduga tidak terima atas pelaporan itu, bahkan si korban ini sempat dikejar-kejar di lahan miliknya sampai-sampai sepeda motornya pun dibakar oleh OTK itu. Akhirnya korban inipun mengalami serangan jantung dan jatuh sakit, lalu meninggal dunia pada Maret 2023, eh panggilan untuk pemeriksaannya baru datang pada Kamis, 8 Juni 2023 kemarin dari Polres," tambahnya.

Ia juga meminta perhatian khusus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit terhadap kasus ini. 

Junimart meminta agar Kapolri segera mengevaluasi dan mencopot seluruh Kapolres yang tidak tertib hingga Kapolda Sumut jika terbukti telah menyalahgunakan pelayanan dan penegakan hukum kepada masyarakat.

"Saya berharap ada atensi khusus dari Kapolri tidak hanya pada kasus ini saja tetapi untuk semua masalah hukum, baik itu penindakan dan pelayanan masyarakat di Sumut. Segera saja dievaluasi semua Kapolres di Sumut ini, begitu juga dengan Kapoldanya, copot segera karena saya menilai sesuai fakta bahwa Kapolda Sumut ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi, kecuali Kapolri memang ada kedekatan pribadi ya, mungkin itu lain hal," ungkapnya.

"Sudah semakin parah kalau saya perhatikan Sumut ini sekarang, banyak tempat mulai dari bangunan permanen hingga semi permanen yang dijadikan sebagai lapak atau markas tempat berlangsungnya jual beli dan konsumsi narkoba. Ditempat itu juga mereka menyediakan layanan perjudian menggunakan mesin judi dindong atau slot," sambungnya lagi.

Ia menduga terdapat campur tangan oknum-oknum Polri dibalik tumbuh suburnya peredaran narkoba dan perjudian di Sumut.

"Khusus untuk lapak atau markas narkoba dan perjudian ini, semua tampak kasat mata tetapi kenapa tidak ditindak, ada apa? Jangan-jangan ada saham atau setoran untuk oknum tertentu di balik itu semua, konsistensi PRESISI itu ternyata hanya slogan pemanis saja," pungkasnya.