Pelarian Si Kembar Penipu 'iphone' Terendus di Bali

Adapun kedua tersangka itu menghilang dan diduga tengah berada di Pulau Dewata, Bali.

Pelarian Si Kembar Penipu 'iphone' Terendus di Bali
Pelarian Si Kembar Penipu 'iphone' Terendus di Bali

Lambeturah.co.id - Polisi masih menelusuri keberadaan si kembar Rihana dan Rihani usai menipu lima orang dengan modus preorder iPhone hingga Rp 35 miliar.

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak pihak kepolisian agar menangkap pelaku. Adapun kedua tersangka itu menghilang dan diduga tengah berada di Pulau Dewata, Bali.

"Saat ini, keduanya menghilang dan informasi pelacakan terakhir, keberadaan "Si Kembar" di Pulau Dewata, Bali," ucap Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Senin (12/6/2023).

Artikel terkait Heboh Kasus Penipuan Preorder iPhone Bikin Korban Rugi Rp35 Miliar

Menurutnya, seharusnya polisi bisa dengan cepat membawa keduanya ke Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Sugeng menambahkan, Polda Metro bergerak cepat mengamankan kedua pelaku.

"Dengan tertangkapnya pelaku, kepercayaan para korban, keluarga dan juga masyarakat terhadap Polri terus meningkat," ujarnya.

Rihana dan Rihani disebut-sebut kabur dari kontrakan mewahnya yang berada di Greenwood Town House 2, Tangerang Selatan.

Sementara, Menurut petugas keamanan yang enggan disebut namanya, si kembar telah tinggal di apartemen itu sejak 2020.

"Pindahnya juga enggak ada yang tahu. Tiba-tiba mereka sekeluarga pergi naik taksi online,"kata petugas dikutip pada Senin (12/6/2023).

"Bilangnya mah mau kondangan, tapi enggak balik-balik lagi sampai sekarang. Barangnya ditinggal semua itu di dalam rumah," sambungnya.

Diduga Rihana Rihani pindah ke sebuah apartemen setelah dari tempat tersebut. Namun sampai saat ini keberadaan keduanya belum diketahui.

Teguh mengatakan, sebagian korban si kembar yang merupakan reseller, telah mendatangi dan meminta bantuan advokasi IPW di Sekretariat Jalan Daksinapati Raya Rawamangun pada Jumat (9/6/2023) malam. 

Sugeng menyebut, korban ditipu dengan nilai antara Rp 400 juta hingga Rp 9 miliar. Umumnya, mereka menjadi korban penipuan si kembar" di atas Rp1 miliar.