IDI Soroti Bedak Tabur Johnson & Johnson yang Picu Kanker

Pakar IDI menyoroti kasus bedak bayi Johnson & Johnson disebut memicu kanker akibat kontaminasi kandungan asbes.

IDI Soroti Bedak Tabur Johnson & Johnson yang Picu Kanker
IDI Soroti Bedak Tabur Johnson & Johnson yang Picu Kanker

Lambeturah.co.id - Pakar penyakit dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyoroti risiko kanker ovarium di balik penggunaan bedak bayi talek atau talk Johnson & Johnson. Ada kontaminasi pada produk yang diduga menjadi pemicunya yakni asbes.

Sebanyak 38 ribu penyitas kanker yang mengaku jadi korban. Buntutnya pihak Johnson & Johnson 

menyetujui pemberian tanggung jawab sebesar USD 8,9 miliar.

"Menurut American Cancer Society bedak talk bisa sebabkan kanker jika partikel bedak melewati vagina, rahim, dan saluran tuba ke ovarium. Terdapat keberagaman temuan penelitian soal kemungkinan hubungan antara bedak dan kanker ovarium," ungkap Prof Zubairi melalui akun Twitter miliknya @ProfesorZubairi, dikutip LambeTurah.

Beberapa penelitian melaporkan sedikit peningkatan risiko dan adapula yang menyatakan sebaliknya. Namun, sejumlah ahli melihat kemungkinan kanker ovarium bisa juga dilandasi dengan faktor gaya hidup atau riwayat genetik masing-masing orang.

Prof Zubairi mencontohkan, misalnya riwayat keluarga dengan kanker ovarium, kanker payudara, dan bowel cancer, perempuan yang mendapat haid pertama pada usia dini atau di bawah 12 tahun, menopause terlambat, perempuan yang belum memiliki anak atau yang memiliki anak di atas 35 tahun.

"Beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang mendapatkan kanker ovarium, antara lain obesitas, orang yang tinggi banget, perempuan dengan endometriosis, perempuan yang setelah menopause yang mendapat pil hormonal, perempuan di atas 50 tahun," sebut dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) tersebut.

Ia juga menjelaskan wanita yang hamil beberapa kali, risiko terkena kanker ovarium turun signifikan sebesar 30-60 persen.

"Itulah kasus bedak talk Johnson & Johnson, bedak sejuta umat, dan beberapa faktor yang bisa meningkatkan dan menurunkan risiko kanker ovarium. Hati-hati," pungkasnya.