Kisah Youtuber Muhammad Hasan Abdillah Bangun 4 Masjid di Afrika

Youtuber Muhammad Hasan Abdillah menceritakan kisahnya selama satu bulan berada di Uganda, Afrika Timur.

Kisah Youtuber Muhammad Hasan Abdillah Bangun 4 Masjid di Afrika
Kisah Youtuber Hasan Abdillah Bangun Masjid di Afrika

Lambeturah.co.id - Youtuber Muhammad Hasan Abdillah menceritakan kisahnya selama satu bulan berada di Uganda, Afrika Timur. Ia merasa terenyuh melihat tempat ibadahnya sangat tidak layak. 

Muhammad Hasan Abdillah sudah berhasil membangun empat masjid di Uganda, Afrika Timur sampai saat ini. Pasalnya, diketahui satu-satunya masjid di Afrika yang dimiliki masyarakat setempat hanya terbuat dari kayu yang dijadikan tiang penyangga tanpa memiliki tembok sebagai penutupnya.

Masjid yang diberi nama masjid Al-hidayah itu menggunakan asbes yang sudah rusak dan bocor ketika hujan datang.

"Yang lebih miris lagi, alas masjid itu masih merupakan tanah merah tanpa lantai sebagaimana masjid pada umumnya," kata Muhammad Hasan Abdillah dikutip pada Sabtu (26/5/2023).

"Untuk penerangan disaat malam hari, warga disini hanya menggunakan lampu dari handphone milik jama'ah. Karena tidak ada aliran listrik di masjid ini, saat memasuki waktu sholat muazin mengumandangkan adzan tidak menggunakan alat pengeras suara," ceritanya.

Mirisnya lagi, fasilitas untuk berwudlu para jama'ah di masjid ini juga hanya mengandalkan dari sumur pompa manual. Jika kemarau tiba sering kali sumur pompa ini tidak lagi mengeluarkan air untuk bersuci.

Alhasil banyak jam'ah terpaksa harus mencari sumber mata air ditempat lain untuk sekedar berwudlu.

"Bayangkan jika di Indonesia banyak masjid yang begitu mega dan mewah lengkap dengan segala fasilitas, sementara saudara-saudara muslim kita di Uganda memiliki keterbatasan dalam sarana prasarana ibadah, padahal agama dan sesembahan kita sama, semoga para dermawan dimanapun berada bisa ikut membantu mensukseskan program ini, " ungkapnya.

Menurutnya, kenapa umat muslim disini tidak dapat membangun rumah ibadah yang layak. Karena, sebagian besar penduduk di kampung itu hidup dibawa garis kemiskinan.

Jangankan untuk membangun tempat ibadah, tempat tinggal mereka pun sangat kecil dan sempit tanpa dinding penyekat.

"Mereka sangat terbatas dalam segi ekonomi, jangan biarkan kemiskinan saudara kita disana untuk mendekatkan diri kearah kekufuran, naudzubillah semoga iman Islam mereka tetap terjaga meski dalam hidup yang serba keterbatasan," pungkasnya.