Kronologi Dugaan Penculikan dan Perampokan Penumpang Wanita di Taksi Online

Kronologi Dugaan Penculikan dan Perampokan Penumpang Wanita di Taksi Online
Kronologi Dugaan Penculikan dan Perampokan Penumpang Wanita di Taksi Online

Lambeturah.co.id - Seorang penumpang dengan akun Instagram @cndypngestu membagikan pengalamannya yang menegangkan saat menggunakan layanan Grab, yang diduga melibatkan penculikan dan Perampokan.

Pada tanggal 25 Maret 2024 sekitar pukul 20.27 WIB, penumpang tersebut memesan layanan Grab. Awalnya, tidak ada yang mencurigakan karena nomor plat kendaraan sesuai dengan yang tertera di aplikasi. Namun, selama perjalanan, pengemudi tiba-tiba mengambil jalur yang tidak seharusnya.

“Pas lagi di jalan, ini driver tiba-tiba masuk tol, otomatis gue tanya dong, karena tadi pas gue liat di jalan itu udah searah rumah,” cerita pemilik akun. 

“Terus tiba-tiba dia bilang sesak napas dan meminta untuk tukaran nyetir. Gue tentu tolak dan bilang gak bisa. Yang mengagetkan driver ternyata tidak menekan pick up saat dicek di aplikasi, disitu gue panik,” tambahnya.

Tak lama kemudian, pengemudi tersebut menyerahkan ponselnya kepada penumpang untuk meminta transfer sejumlah uang, namun permintaan tersebut ditolak. Penumpang kemudian berusaha melarikan diri dengan melompat dari mobil saat kendaraan berjalan pelan.

“Disaat itu mobil masih jalan (gak terlalu cepat karena dia sambil liatin hapenya) gue langsung buka pintu dan loncat. Posisinya gue lari dari tepi tol minta tolong. Karena di tol orang gak terlalu notice, dia bisa kejar due dan ketangkep lagi,” tambahnya. 

“Grab Indonesia sangat menyesalkan dugaan tindakan pemerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh salah seorang mitra pengemudi GrabCar terhadap penumpang di Jakarta pada 25 Maret 2024. Bersama ini kami sampaikan keprihatinan kami yang sedalam-dalamnya,” kata Tyas Widyastuti, Director of Operations, Jabodetabek, Grab Indonesia.

Grab menyatakan akan terus mendukung proses hukum yang berlangsung. Pada tanggal 28 Maret 2024, beberapa perwakilan manajemen Grab telah mendampingi penumpang dan kuasa hukumnya untuk melanjutkan laporan ke pihak kepolisian.

“Kami akan sepenuhnya mendukung penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib, termasuk memberikan data-data yang diperlukan, dan akan mengawal prosesnya hingga tuntas,” tambah Tyas.

Berikut prosuder yang telah dilakukan Grab:

25 Maret pukul 23:13 WIB: Menghubungi penumpang dan terhubung dengan perwakilan keluarga yang membuat laporan, dan yang bersangkutan meminta Grab untuk menghubungi kembali 30 menit kemudian
25 Maret pukul 23:49 WIB: Menghubungi penumpang kembali namun panggilan tidak dijawab
25 Maret pukul 23:50 WIB: Menghubungi penumpang kembali namun panggilan tidak dijawab
25 Maret pukul 23:56 WIB: Menghubungi penumpang kembali namun panggilan tidak dijawab
26 Maret pukul 00:07 WIB: Menghubungi Mitra Pengemudi untuk meminta keterangan
26 Maret pukul 01:28 WIB: Menghubungi penumpang dan terhubung kembali dengan perwakilan keluarga serta mendapatkan penjelasan atas kronologi kejadian dugaan penculikan yang menimpa penumpang, termasuk informasi perihal unit ponsel milik penumpang yang ada di mobil Mitra Pengemudi
26 Maret pukul 03:39 WIB: Menonaktian akun Mitra Pengemudi setelah mendapatkan kronologi rinci dari perwakilan keluarga penumpang
26 Maret pukul 15:32 WIB: Menghubungi penumpang dan terhubung langsung dengan penumpang dan menanyakan kondisi penumpang, menawarkan layanan konseling (penumpang menyatakan belum memprioritaskan konseling di saat ini) serta menginformasikan bahwa akun Mitra Pengemudi telah dinonaktian
26 Maret pukul 16:30 WIB: Melakukan investigasi internal, memanggil Mitra Pengemudi yang kemudian hadir di Grab Driver Center. Mitra Pengemudi mengembalikan ponsel penumpang yang sebelumnya ada di mobil Mitra Pengemudi
27 Maret pukul 15:24 WIB: Menghubungi penumpang untuk menginformasikan perihal pengembalian unit ponsel, penawaran untuk pendampingan hukum dari mitra bantuan hukum Grab Indonesia, dan juga dukungan layanan transportasi dengan pengemudi perempuan selama penyelidikan kasus ini berlangsung
27 Maret pukul 19.30 WIB: Menghubungi penumpang untuk kembali menawarkan layanan konseling, penjagaan keamanan tambahan jika penumpang merasa perlu, bantuan hukum dan juga penggantian biaya medis.

Grab menegaskan bahwa mereka tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun dan akan mengambil langkah tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka juga berkoordinasi dengan kuasa hukum penumpang dan pihak kepolisian untuk memberikan semua data yang diperlukan untuk menindaklanjuti kasus ini.

“Grab tidak menoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan akan mengambil langkah tegas sesuai peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku,” tambah Tyas.