Miris! Bocah Kelas 2 SD Tewas Diduga Dikeroyok Kakak Kelas di Sukabumi

Kepada sang dokter, korban mengaku jika dirinya dianiaya oleh empat orang siswa SD.

Miris! Bocah Kelas 2 SD Tewas Diduga Dikeroyok Kakak Kelas di Sukabumi
Miris! Bocah Kelas 2 SD Tewas Diduga Dikeroyok Kakak Kelas di Sukabumi

Lambeturah.co.id - Bocah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sukabumi berinisial MH meninggal dunia di rumah sakit, MH Diduga dikeroyok teman dan kakak kelasnya, pada Sabtu (20/5/2023) pagi. 

Sementara kakek korban mengatakan, kejadian dugaan pengeroyokan itu terjadi selama dua hari pada 15-16 Mei 2023 lalu. Awalnya, keluarga membawa korban ke rumah sakit lantaran korban mengeluhkan kondisi badannya.

"Kalau dari pihak keluarga kan kita nggak tahu korban penganiayaan, kita keluarga nyangka itu istilahnya penyakit saja karena pas dibawa ke rumah sakit dadanya sesak, nafasnya sesak, tulang punggung dan dadanya sakit," ucap HY, pada Sabtu (20/5/2023).

"Kita nggak nyangka itu penganiayaan. Pas saya bawa ke RS Primaya, anak itu nggak ngaku, mungkin diancam saya kurang faham. Setelah dokter nanya sampai empat kali baru dia ngaku, dipukulin," tambahnya.

Kepada sang dokter, korban mengaku jika dirinya dianiaya oleh empat orang siswa SD. HY mengatakan, empat bocah itu ada yang masih duduk di bangku kelas 5 SD dan kelas 4 SD

"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat kamar mandi, (hari kedua di kamar mandi?) Ya," ujarnya.

"Meninggal di rumah sakit. Berdarah dari mulut. Cucu saya ini pindahan kalau nggak salah empat bulan lalu baru pindah," Sambungnya lagi.

Terkait adanya dugaan penganiayaan, Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi menyampaikan, kasus dugaan pengeroyokan yang menewaskan siswa SD itu masih dalam penyelidikan. 

"Kami akan menindaklanjuti informasi tersebut ke sekolah maupun memintai keterangan-keterangan dari pihak-pihak terkait atau yang terlibat. Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan) sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi (dan) langsung ke tempat korban," pungkas Dedi.