Oknum Guru Diduga Cabuli 5 Siswa di Trenggalek Dilaporkan ke Polisi

Oknum Guru di Trenggalek diduga melakukan pencabulan terhadap lima orang siswanya dijatuhi sanksi penonaktifan oleh Dinas Pendidikan, Jawa Timur.

Oknum Guru Diduga Cabuli 5 Siswa di Trenggalek Dilaporkan ke Polisi
Oknum Guru Diduga Cabuli 5 Siswa di Trenggalek Dilaporkan ke Polisi

Lambeturah.co.id - Seorang guru berinisial AH diduga melakukan pencabulan terhadap lima orang siswanya di perpustakaan sekolah dijatuhi sanksi penonaktifan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Sementara, dugaan pencabulan terhadap para siswa itu pun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Oleh karena lembaga pendidikan itu di bawah naungan kami, yang bersangkutan kami tarik ke dinas. Tujuannya mengantisipasi dan mengamankan sehingga dugaan kejadian serupa tidak terulang," ucap Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Agus Setiyono dikutip, pada Rabu (1/2/2023).

"Kami lakukan pemeriksaan internal dan minta keterangan yang bersangkutan. Ia mengakui hanya latah saja, namun tidak (bermaksud) mencabuli seperti dituduhkan. Ia mengakui hanya pegang-pegang saja (yang menurut terlapor masih wajar), walaupun itu juga tidak wajar juga," tambahnya.

Guru itu terancam sanksi berat jika terbukti melakukan dugaan pencabulan terhadap siswa seperti yang dituduhkan. Namun, Agus belum bisa berkomentar banyak terkait sanksi etik aparatur sipil tersebut.

"Masih diduga dan belum divonis, berapa tahun kena sanksinya, itu masuk pelanggaran apa. Yang jelas, jika terbukti melakukan pencabulan itu pelanggaran berat. Kalau pelanggaran berat aparatur sipil negara sanksinya bisa pemberhentian secara hormat atau tidak hormat, tapi kita menunggu status hukumnya," ungkapnya.

Kini, pihaknya sedang melakukan koordinasi terhadap pendampingan kepada peserta didik dan orang tua dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Trenggalek.

"Kami lakukan pendampingan supaya tidak mengganggu tumbuh kembang anak. Kenapa siswa yang bersangkutan tidak kita pindah karena tidak semudah seperti yang dibayangkan. Sebentar lagi ada ujian akhir, menyangkut nomor induk siswa dan lainnya, jadi kita maksimalkan upaya pendampingan," Pungkasnya.