Pakar IT Bicara Soal Prospek Kolaborasi Platform TikTok Shop-Tokopedia

Pakar IT Bicara Soal Prospek Kolaborasi Platform TikTok Shop-Tokopedia
Pakar IT Bicara Soal Prospek Kolaborasi Platform TikTok Shop-Tokopedia

Lambeturah.co.id - TikTok telah resmi melakukan kolaborasi dengan Tokopedia dengan menggarap pasar e-commerce Indonesia. 

Kerja sama yang dicanangkan Senin (11/12/2023) tersebut, langsung di uji coba pada momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12.

Tokopedia sebagai entitas e-commerce di bawah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menjadi operator dari TikTok Shop. Sementara itu, Pakar Informasi Teknologi atau IT, Tony Seno Hartono, menilai masih butuh waktu untuk membuktikan integrasi lintas platform tersebut.

Dengan demikian, ia mengapresiasi kerja sama TikTok dan Tokopedia. Setidaknya TikTok dan Tokopedia sudah comply dengan regulasi yang ada di Indonesia sehingga akan berperan sesuai dengan perizinan yang dimiliki.

"TikTok berperan sebagai media sosial dan pemasaran atau etalase, sementara Tokopedia berperan sebagai lokapasar dan platform transaksi," katanya dalam pernyataan resmi, dikutip pada Jumat (14/12/2023).

"Seharusnya pengguna Tiktok dan Tokopedia tidak akan mengalami perubahan pengalaman penggunaan masing-masing aplikasi atau tidak ada jump app," tambahnya.

Tony juga memberikan contoh, proses perbelanjaan dari TikTok ke Tokopedia seperti pelayanan kesehatan rumah sakit (RS) yang sudah modern. Di RS itu sistem back-end untuk menangani identitas pasien, rekam medis elektronik, billing, asuransi yang sudah terhubung ke back-end lain melalui API (Application Programming Interface) ke beberapa institusi berbeda.

Semisal identitas terhubung ke data di Dinas Dukcapil, rekam medik elektronik terhubung ke Kemenkes, billing terhubung ke bank, asuransi terhubung ke BPJS, dan sebagainya.

"Semua sistem tersebut cukup diakses dari satu monitor saja di RS. Bagian penerimaan pasien tersebut tidak perlu lompat-lompat ke aplikasi yang berbeda. Selain itu, interaksi dua aplikasi pada sistem back-end sudah lazim digunakan di Indonesia, terutama pada sektor keuangan," papar lulusan Teknik Elektro Universitas Trisakti dan Magister Universita Pelita Harapan itu.

"Kalau sistem sudah lolos audit, tidak perlu diperiksa setiap bulan namun tetap perlu secara berkala dilakukan audit, khususnya jika terjadi perubahan di dalam sistem, misalnya ada penambahan layanan," kata Tony.

"Kita bisa memperkirakan bahwa integrasi Tokopedia dan TikTok akan berdampak positif. Namun, perkiraan tersebut masih tidak pasti karena membutuhkan waktu yang panjang untuk mengetahui trennya," Pungkasnya.