Pay Burman dan Dewiq Benarkan Tak Pernah Terima Royalti Performance dari Band Kotak

Pay Burman dan Dewiq Benarkan Tak Pernah Terima Royalti Performance dari Band Kotak
Pay Burman dan Dewiq Benarkan Tak Pernah Terima Royalti Performance dari Band Kotak

Lambeturah.co.id - Musisi Pay Burman dan Dewiq membenarkan pernyataan Ahmad Dhani terkait fakta dirinya yang tidak pernah mendapatkan royalti performance dari band Kotak

Tak hanya itu, Pay juga menegaskan royalti itu juga tidak dia dapat dari musisi lain yang menyanyikan lagu ciptaannya.

Beberapa waktu yang lalu, dalam peresmian Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) di Bandung, Ahmad Dhani mengungkapkan bahwa banyak pencipta lagu yang tidak mendapat royalti performance secara maksimal. 

Karena itu, Ahmad Dhani bersama pencipta lagu ternama Indonesia seperti Piyu Padi, Badai Eks Kerispatih, Rieka Roslan, Ari Bias, Posan Tobing dan yang lain ingin mereka mengurus royalti performance itu.

Pentolan Dewa 19 ini mengaku mendapat cerita dari Pay Burman jika mantan gitaris Slank itu tidak pernah mendapat performing right

"Memang kenyataannya seperti itu. Dalam performing right memang belum berjalan. Jadi bukan ke Kotak saja, tapi ke semua. Bukan hanya lagu gue saja, tapi juga semua pencipta lagu di Indonesia itu enggak ngerasain," ucap Pay Burman dikutip dari medcom pada Senin (23/10/2023).

"Memang gue baca laporannya, itu belum berjalan. Kalau yang lain sudah. Performing right belum. Dari sekian lama. Mungkin kemarin Dhani mencontohkan gue. Tapi ini masalah banyak pencipta lagu di Indonesia," tambahnya.

Pay pun mengakui ikut mendukung gerakan organisasi yang diketuai Piyu Padi itu. Selama ini Pay merasakan pencipta lagu belum mendapatkan haknya dengan maksimal.  

"Jadi seolah penampil sama pencipta lagu seperti ada (gap). Si performance bisa jalan terus, si pencipta lagu enggak. Kalau kaya gitu kan enggak normal. Makanya itu masalah yang harus dibenahi bersama," katanya.

Pay berharap jumlah prosentase royalti itu dapat disepakati bersama antara penampil dan pencipta lagu.

"Bagi gue sah-sah saja. Dan itu harus menjadi standar dan berlaku umum. Intinya harus punya suara bareng-bareng," tandasnya.