Penjual Cimin yang Diduga Bikin Puluhan Murid SD di KBB Keracunan Sudah Dipulangkan

Penjual Cimin yang Diduga Bikin Puluhan Murid SD di KBB Keracunan Sudah Dipulangkan
Penjual Cimin yang Diduga Bikin Puluhan Murid SD di KBB Keracunan Sudah Dipulangkan

Lambeturah.co.id - Polisi sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap TA, kakek penjual cimin, yang diduga menyebabkan puluhan siswa SDN Jati 3 keracunan.

Sebelumnya, 34 siswa SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), keracunan usai mengonsumsi cimin hingga satu orang di antaranya meninggal dunia lantaran memiliki penyakit penyerta Thalassemia.

"Penjual (cimin) sudah kami pulangkan, tapi dia wajib lapor sambil menunggu hasil pemeriksaan sampel dari Labkesda keluar," kata Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Luthfi Olot Gigantara, dikutip, pada Senin (2/10/2023).

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan KBB dan sampai saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel cimin itu keluar," tambahnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah korban, menurut Luthfi, diketahui mereka mengakui merasakan gejala usai mengonsumsi cimin yang dibeli dari sekolahnya, lalu mereka melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Saguling.

"Dari pemeriksaan korban, mereka membenarkan sempat mengonsumsi jajanan berupa cimin yang dibeli di depan sekolah atau tempat mereka mengadakan kegiatan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto, mengatakan, setelah mengonsumsi cimin tersebut puluhan siswa itu mengalami mual, muntah-muntah, dan diare, sehingga penyebabnya diduga dari makanan tersebut.

"Penyebab keracunan diduga berasal dari serbuk atau bumbu tabur pedas karena siswa lain yang mengonsumsi cimin tapi tidak diberi serbuk pedas tidak mengalami gejala keracunan," ujar Hernawan.

Pihaknya sudah mengambil tujuh sampel, yakni terigu (bahan baku), bahan cabai kering, penyedap rasa, bumbu bawang, cimin siap goreng, bumbu keju, dan dan bahan baku cimin tepung singkong tapioka untuk dilakukan uji laborarorium.

"Semua sampel cimin itu sudah kami ambil, termasuk serbuk pedasnya. Dengan demikian, nanti akan ketahuan penyebab keracunannya karena apa," pungkasnya.