Permintaan Boikot Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah, Begini Tanggapan KPI 

Lambeturah.co.id - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menanggapi permintaan dari publik terkait dugaan perselingkuhan yang melibatkan dua selebriti, Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah.

Permintaan tersebut berupa boikot kepada Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah agar mereka tidak lagi diundang tampil di televisi, karena dipandang menampilkan citra buruk.

Aliyah, salah satu anggota pengawas isi siaran KPI, menegaskan bahwa tugas KPI bukanlah untuk memboikot artis tertentu seperti Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah.

“Perlu saya sampaikan bahwa tugas KPI itu tidak dalam rangka memboikot artis a, artis b, artis c, dan seterusnya,” ucap Aliyah, Rabu (28/6/2023).

Menurut Aliyah, keputusan untuk menayangkan atau tidak menayangkan artis tersebut adalah hak sepenuhnya lembaga penyiaran televisi dan radio.

“Ini kewenangan sepenuhnya Lembaga penyiaran televisi dan radio dalam mengontrak artis tersebut,” ucap Aliyah.

Aliyah menjelaskan lebih lanjut bahwa tugas KPI lebih berfokus pada isi siaran atau program yang disiarkan.

Terkait dengan konten yang menampilkan berita negatif seperti perselingkuhan, perceraian, dan sejenisnya, KPI mendorong lembaga penyiaran untuk mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), sehingga tayangan tersebut tidak melanggar pedoman atau kode etik yang berlaku.

“Jadi tugas KPI bukan dalam ranah situ, tugas KPI itu dalam rangka mengawasi isi tayangan, siaran, dan program yang disiarkan, jadi kalau ada tayangan soal perselingkuhan, perceraian dan lain sebagainya tetap mengikuti aturan yang ada,” tutur Aliyah.

Permintaan boikot terhadap Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah muncul setelah beredar kabar mengenai dugaan perselingkuhan antara keduanya.