Pilu Nuraeni, Bocah SD yang Gendong Adiknya ke Sekolah di Sinjai Usai Ibunya Wafat

Pilu Nuraeni, Bocah SD yang Gendong Adiknya ke Sekolah di Sinjai Usai Ibunya Wafat
Pilu Nuraeni, Bocah SD yang Gendong Adiknya ke Sekolah di Sinjai Usai Ibunya Wafat

Lambeturah.co.id - Seorang bocah wanita yang masih duduk di kelas 2 madrasah ibtidaiyah -- setingkat SD, viral di media sosial lantaran menggendong adiknya yang masih balita saat bersekolah. 

Diketahui, bocah itu bernama Nuraeni asal di Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Dalam unggahan videonya Nuraeni terlihat sedang belajar di kelas sambil menggendong dan mengasuh adiknya. 

Hal itu dia lakukan karena sang ibu, sekitar enam bulan lalu meninggalkan dunia karena penyakit kanker. Usai ibunya tiada, Nuraeni mengurus dan mengasuh adik semata wayangnya, termasuk membawanya ke sekolah ketika waktunya bersekolah. 

Dalam salah satu video yang viral, Nuraeni yang masih berusia 9 tahun itu terlihat hanya bisa menonton teman-temannya bermain di lapangan sekolah, sambil menggendong adiknya yang bernama Akbar.

Sebelumnya juga dia jarang masuk sekolah lantaran harus merawat ibunya sakit kanker dan adiknya masih balita. 

Nuraeni sampai diberikan meja khusus oleh pihak sekolah karena sembari mengasuh adik semata wayangnya. Terkadang, sang adik tertidur di pangkuan Nuraeni pada saat bersamaan dia harus mengerjakan soal-soal yang diberikan guru kelasnya.

Nurhidayah, selaku wali kelas Nuraeni, memaklumi dengan kondisi muridnya itu. Sejak ditinggal ibunya, memang sang adik ikut ke sekolah lantaran tidak ada yang mengasuh di rumah.

Sementara itu, Kepala Desa Barania, Firman M Maddolangan, menambahkan karena kedua kakak-beradik itu memang sulit dipisahkan satu sama lain, terlebih setelah ibunya meninggal dunia. 

Kisah pilu Nuraeni bahkan sampai ke dinas pemerintah Kabupaten Sinjai. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib diutus Pj Bupati untuk melihat kondisi kehidupan Nuraeni bersama keluarganya pasca viral menggendong adiknya.

"Harapannya agar Akbar bisa masuk kelompok bermain sehingga Nuraeni dapat fokus untuk belajar di sekolah tidak lagi menggendong ananda Akbar ke sekolah," kata Irwan Suaib dikutip laman sinjaikab.go.id.