Ratusan Sapi di DIY Sampai Jatim Mati Gegara Terjangkit PMK

Ratusan Sapi di DIY Sampai Jatim Mati Gegara Terjangkit PMK
Ratusan Sapi di DIY Sampai Jatim Mati Gegara Terjangkit PMK

Lambeturah.co.id - Total ratusan sapi di dari Lumajang, Jawa Timur hingga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan mati setelah terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang melaporkan sejak November 2024 hingga awal Januari, ada 900 ekor sapi dilaporkan terjangkit PMK, dengan 70 di antaranya mati.

"Mulai bulan November untuk sapi yang terjangkit PMK ada 900 an ekor, 70 ekor di antaranya mati," kata Kepala DKPP Lumajang Retno, pada Sabtu (4/1/2025).

Sementara, Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, juga melaporkan kenaikan jumla sapi yang terjangkit PMK. Sejak awal Desember 2024, hingga saat ini sudah ada 241 ekor sapi yang dilaporkan terjangkit PMK, dengan 80 di antaranya mati.

Dinas Pertanian Mojokerto melaporkan kasus tertinggi PMK berada di Kecamatan Kutorejo mencapai 58 sapi, disusul Pacet 33 ekor sapi, Jetis 25 ekor, Puri 20, dan Gedeg 18 ekor.

Kemudian di Kecamatan Trawas dan Jatirejo masing-masing 15 ekor, Dlanggu 14 ekor, Mojoanyar 13 ekor, Bangsal 10 ekor, Dawarblandong 8 ekor, Gondang 5 ekor, Mojosari 4 ekor, serta Pungging 3 ekor.

"Kasusnya belum ada penambahan, yang bertambah sapi yang sembuh. Dari 241 sapi yang terjangkit, 80 ekor sembuh," ucap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian, Kabupaten Mojokerto Tutik Suryaningdyah akhir Desember lalu.

"Rata-rata laporan kasus PMK di Jawa Timur pada bulan Desember telah mencapai di atas 100 kasus per harinya," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani dalam keterangannya, pada Jumat (3/1/2025).

Kabupaten Gunung Kidul disebut sebagai penyumbang kasus terbanyak. "Kasus 824 ekor sapi, yang mati 21 [ekor], [menurut] data iSikhnas," tandas Syam.