Sebut Pegawai Kemenkeu Iblis-Setan, Stafsus Menkeu: Menyayangkan Pernyataan Bupati Meranti

pernyataan itu muncul dalam rapat soal pengelolaan pendapatan belanja daerah se-Indonesia yang digelar di Pekanbaru, Kamis (9/12/2022).

Sebut Pegawai Kemenkeu Iblis-Setan, Stafsus Menkeu: Menyayangkan Pernyataan Bupati Meranti
Sebut Pegawai Kemenkeu Iblis-Setan, Stafsus Menkeu: Menyayangkan Pernyataan Bupati Meranti

Lambeturah.co.id - Yustinus Prastowo selaku Staf Khusus Menteri Keuangan memberikan respon terkait pernyataan dari Bupati Meranti Muhammad Adil yang menyebut jika pegawai Kementerian Keuangan iblis dan setan. Kemenkeu keberatan terkait pernyataan tersebut.

"Kami keberatan dan menyayangkan pernyataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena menyatakan pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan. Ini jelas ngawur dan menyesatkan," katanya dalam unggahan video di Twitternya, pada Minggu (11/12/2022).

"Karena Kementerian Keuangan justru sesuai undang-undang telah menghitung dana menggunakan data resmi Kementerian ESDM dalam membagi dana bagi hasil (DBH), dana yang dipakai bukan untuk daerah penghasil saja tapi juga daerah sekitar agar merasakan kemajuan dan kemakmuran bersama-sama," tambahnya.

Ia menjelaskan, Kementerian Keuangan mengalokasikan dana transfer ke daerah dan dana desa.

"Kementerian Keuangan juga telah mengalokasikan pada 2022 ini transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 872 miliar atau 75% dari APBD Kabupaten Meranti atau 4 kalilipat dari PAD Meranti sebesar Rp 222 miliar," ucapnya.

Kemudian, ia meminta Bupati Meranti untuk meminta maaf secara terbuka dan melakukan klarifikasinya.

Seperti diketahui, pernyataan Adil itu muncul dalam rapat soal pengelolaan pendapatan belanja daerah se-Indonesia yang digelar di Pekanbaru, Kamis (9/12/2022).

Rapat tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Ekonomi Pembangunan Laode Ahmad, Gubernur Riau Syamsuar, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman.