SMPN di Depok Minim, DPRD Depok: Komitment Pemkot Depok Selama 20 Tahun di Sektor Pendidikan Lemah

Selama 20 tahun ini, kepemimpinan di Kota Depok komitmennya kurang kuat untuk memihak warga negara dalam sektor pendidikan.

SMPN di Depok Minim, DPRD Depok: Komitment Pemkot Depok Selama 20 Tahun di Sektor Pendidikan Lemah
SMPN di Depok Minim, DPRD Depok: Komitment Pemkot Depok Selama 20 Tahun di Sektor Pendidikan Lemah

Lambeturah.co.id - Anggota DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kurangnya komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam menangani isu pendidikan yang berdampak pada kekurangan sekolah negeri tingkat menengah pertama (SMP). Menurutnya, masalah ini belum terselesaikan selama bertahun-tahun, dan puluhan ribu siswa di Depok belum mendapatkan tempat di SMPN Depok.

"Selama 20 tahun ini, kepemimpinan di Kota Depok komitmennya kurang kuat untuk memihak warga negara dalam sektor pendidikan. Bukan berarti saya anti-sekolah swasta, tidak, tetapi yang pertama-tama dan utama adalah membangun sekolah-sekolah negeri, karena itulah sekolah yang dari mulai fondasi sampai lantai sampai gurunya dibiayai negara. Sehingga warga negara dapat mengakses pendidikan," jelas Ikravany, Senin (5/6/2023).

Ikravany mengkritik kurangnya komitmen Pemkot Depok selama 20 Tahun terakhir dalam memprioritaskan pendidikan masyarakat. Ia menekankan pentingnya membangun sekolah-sekolah negeri sebagai prioritas utama, walaupun bukan berarti ia menentang sekolah swasta. Menurut Ikravany, sekolah negeri memiliki keunggulan karena dibiayai oleh negara mulai dari fasilitas hingga pengajarannya, sehingga memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi warga negara.

Ikravany telah lama memantau masalah ini dan melihat bahwa upaya Pemkot dalam menambah jumlah sekolah negeri masih belum maksimal. Pemkot Depok seringkali menggunakan alasan sulitnya mencari lahan di Depok sebagai pembenaran atas kurangnya pembangunan sekolah negeri.

Untuk memberikan gambaran, Ikravany membandingkan kondisi Depok dengan Kota Bekasi, yang hanya berbeda satu kecamatan namun memiliki jumlah SMP negeri yang jauh lebih banyak. Kota Bekasi memiliki 56 SMP negeri dari 12 kecamatan, sementara Kota Depok hanya memiliki 33 SMP negeri dari 11 kecamatan.

"Saya kasih bandingan dengan Bekasi yang 12 kecamatan. Hanya beda satu kecamatan sama Depok, mereka punya 56 SMP negeri. Cuma beda satu kecamatan tapi jauh bedanya. Karena sejak tahun 2005 sampai 2020, hanya dibangun 9 SMP negeri," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok mengakui bahwa jumlah sekolah negeri tingkat SMP masih minim di wilayah tersebut. Dengan hanya ada 33 SMP negeri, mereka tidak dapat menampung ribuan siswa dari 214 sekolah dasar negeri.

"SMP itu sampai saat ini memang masih kurang banyak, dari sisi jumlah rombel, jumlah sekolah. Karena SD saja itu, 214 itu yang Negeri, belum swasta. Kebayang kan 400-an sekolah (SD) sementara jumlah sekolah SMP negeri yang ada itu hanya 33," jelas Kabid Pembinaan SMP Disdik Kota Depok, Joko Soetrisno di kantornya, Senin (5/6/2023).