Twitter Bantah, Hacker Curi Data 200 Juta Pengguna di Forum Online

Baru-baru ini hacker diduga menjual 200 juta data pengguna Twitter dalam forum online seharga USD 2 (Rp 30 ribuan).

Twitter Bantah, Hacker Curi Data 200 Juta Pengguna di Forum Online
Twitter Bantah, Hacker Curi Data 200 Juta Pengguna di Forum Online

Lambeturah.co.id - Baru-baru ini hacker diduga menjual 200 juta data pengguna Twitter dalam forum online seharga USD 2 (Rp 30 ribuan). 

Sementara itu, pihak Twitter buka suara dan menegaskan jika datanya tidak dicuri dari sistemnya. Twitter menyampaikan dalam keterangan resminya, telah melakukan investigasi.

"Berdasarkan informasi dan intel yang dianalisis untuk menyelidiki masalah ini, tidak ada bukti bahwa data yang dijual secara online diperoleh dengan mengeksploitasi celah keamanan di sistem Twitter," tulis Twitter dalam keterangan resminya dikutip, pada Sabtu (14/1/2023).

"Data itu kemungkinan merupakan koleksi data yang sudah tersedia secara publik online lewat beberapa sumber berbeda," tambahnya.

Sebelumnya, Agustus 2022, Twitter mengonfirmasi kebocoran data milik 5,4 juta pengguna akibat hacker pada Agustus 2022.

Saat ini, Twitter membantah jika ada kebocoran dataset 200 juta pengguna Twitter yang dijual di forum online tersebut.

"Dataset 200 juta tidak dapat dikorelasikan dengan insiden yang dilaporkan sebelumnya atau data apapun yang berasal dari eksploitasi sistem Twitter," ujarnya.

Perusahaan milik Elon Musk tengah berkomunikasi dengan Data Protection Authorities dan badan regulator data lainnya di beberapa negara untuk menyediakan detail tambahan soal dugaan insiden ini.