Varian Omicron Makin Meluas, Sejumlah Negara Mulai Tutup Pintu Masuk

Varian Omicron Makin Meluas, Sejumlah Negara Mulai Tutup Pintu Masuk
LambeTurah.co.id – Varian Omicrone menyebar di seluruh dunia, sejumlah kasus varian COVID-19. ditemukan di Belanda, Denmark, dan Australia, pada Minggu (28/11). Bahkan banyak negara yang memberlakukan larangan perjalanan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, belum ada kejelasan apakah Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan, dan lebih mudah menular dibandingkan dengan varian COVID-19 lainnya atau apakah bisa menyebabkan penyakit lebih parah.

"Data awal menunjukkan bahwa ada kenaikan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit di Afrika Selatan, namun keadaan ini kemungkinan menyangkut jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi daripada merupakan akibat infeksi yang spesifik," ujar WHO.

Pengumpalan Darah, Ibunda Amanda Manopo Dilarikan ke ICU



Organisasi tersebut menyampaikan bahwa proses untuk mengetahui tingkat keparahan Omicron akan banyak memakan waktu hingga beberapa minggu.

Penemuan kasus Omicron ini, membuat beberapa negara kembali meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah negara di seluruh dunia memberlakukan larangan perjalanan dengan kekhawatiran varian tersebut mungkin kebal terhadap vaksin.

Beberapa negara juga khawatir akan varian baru itu berdampak pada pemulihan ekonomi setelah dilanda pandemi selama dua tahun.

Melalui pernyataannya, WHO bersama pakar teknis berupaya memahami dampak dari varian Omicron terhadap metode anti-COVID-19, termasuk pemberian vaksin.

Inggris menyampaikan akan melaksanakan sidang darurat para menteri kesehatan kelompok G7 pada Senin guna membahas perkembangan terbaru.

Badan kesehatan Belanda juga mengatakan 13 kasus varian Omicron juga ditemukan pada orang-orang di dua penerbangan di Amsterdam dari Afrika Selatan pada Jumat (26/11).

Pihak berwenang Belanda sudah melakukan pengujian terhadap 600 lebih penumpang dari kedua penerbangan tersebut. Setelah 61 kasus virus corona ditemukan, kemudian pengujian dilanjutkan dengan mendeteksi varian Omicron.

"Ini mungkin seperti puncaknya gunung es," kata Menteri Kesehatan Hugo de Jonge.

Kepolisian militer Belanda menyampaikan, telah menangkap satu pasangan yang pergi meninggalkan hotel tempat mereka karantina usai dinyatakan positif terpapar COVID-19. Pasangan itu dilaporkan ketika mencoba kabur dari negara itu.

WHO menyatakan pada pekan lalu varian tersebut sebagai Omicron. "varian yang perlu diwaspadai" sebab berpotensi lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya.

Omicron telah terdeteksi di Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda, Prancis, Kanada, dan Afrika Selatan. Larangan perjalanan sudah diberlakukan oleh banyak negara terhadap Afrika Selatan, sebagai upaya membatasi penyebaran varian virus corona tersebut.

Pasar-pasar keuangan anjlok dan harga minyak jatuh pada Jumat. Salah satu dokter Afrika Selatan, merupakan orang yang pertama mencurigai kemunculan suatu virus corona yang berbeda.

Ia mengatakan bahwa gejala-gejala Omicron sejauh ini ringan dan penyembuhannya dapat ditangani di rumah.

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Dr. Angelique Coetze, menyampaikan kepada Reuters, bahwa varian tersebut tidak seperti Delta, para pasien yang terkena varian Omicron tidak melaporkan kehilangan penciuman atau rasa. Oksigen pasien juga tidak mengalami anjlok.

Israel mengumumkan pada sabtu malam, akan melarang masuk warga asing dan kembali memberlakukan teknologi pelacakan telepon untuk kontraterorisme untuk menghindarkan penyebaran Omicron.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennet menyampaikan larangan itu saat ini masih menunggu persetujuan dari pemerintah, dan akan diberlakukan selama 14 hari. Pejabat Israel juga berharap selama dalam masa tersebut ada informasi selanjutnya mengenai vaksin bisa menangkal Omicron.

Pakar utama Amerika Serikat mengenai penyakit menular, Dr. Anthony Fauci, mengatakan kepada Presiden Joe Biden bahwa diperlukan waktu selama dua pekan untuk mendapatkan informasi pasti mengenai penularan dan karakteristik Omicron.

Kantor presiden AS menyebutkan bahwa Fauci meyakini bahwa vaksin yang ada saat ini "dapat melindungi kasus-kasus parah COVID". Biden menyampaikan perkembangan terkini pada Senin soal varian baru tersebut beserta penanganan yang akan ditempuh AS.

Pemerintah Inggris sudah mengumumkan sejumlah langkah, termasuk aturan pengujian yang ketat bagi orang yang tiba di negara tersebut. Pemerintah pun mewajibkan penggunaan masker di beberapa lokasi.

Indonesia dan Arab Saudi, pada Minggu juga mengumumkan pemberlakuan larangan perjalanan pada negara-negara Afrika.

Afrika Selatan pun mengecam larangan tersebut, menyebutnya tidak adil dan kemungkinan dapat merusak ekonominya.

Afrika Selatan juga mengatakan, justru merasa dihukum saat menunjukkan kemampuan keilmuannya dalam mengidentifikasi varia virus corona lebih dini.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, mengatakan bahwa pemerintahnya kini sedang mempertimbangkan guna menerapkan kewajiban vaksinasi COVID-19 terhadap warga di tempat-tempat dan dengan kegiatan tertentu.

Ramaphosa juga mengecam negara-negara Barat yang kaya akan larangan perjalanan yang diterapkan.

"Larangan perjalanan itu tidak berdasarkan prinsip keilmuan, juga tidak akan efektif dalam menghindarkan penyebaran varian ini," ujarnya.

"Satu-satunya adalah hanya merusak ekonomi negara yang terdampak dan meremehkan kemampuan untuk menangani pandemi."