Viral Jempol Kejepit Meriam Si Jagur di Kota Tua, Begini Kata Pemandu Wisata Kreatif Jakarta

Viral Jempol Kejepit Meriam Si Jagur di Kota Tua, Begini Kata Pemandu Wisata Kreatif Jakarta
Viral Jempol Kejepit Meriam Si Jagur di Kota Tua, Begini Kata Pemandu Wisata Kreatif Jakarta

Lambeturah.co.id - Meriam Si Jagur yang terletak di Kota Tua, Jakarta dihiasi bentuk jempol yang terjepit di antara telunjuk dan jari tengah, viral di media sosial.

Dalam videonya, terlihat perekam video itu memprotes hiasan di kota tua tersebut. "Viral di medsos seorang pria protes gara-gara hiasan di kota tua Jakarta memiliki bentuk jari jempol yang dilipat pada bagian jari telunjuk dan jari tengah" kata perekam video itu dikutip pada Senin (5/2/2024).

Ia pun meminta kejelasan pada Gubernur terkait bentuk jari tersebut.

"Ini pak gubernur tolong jelaskan ini banyak anak-anak lho, ini kota tua ya cuma ini gambar apa ya" katanya lagi.

Sebagai informasi, Meriam Si Jagur berdiri gagah di tengah-tengah taman belakang Museum Fatahillah atau dikenal dengan nama Museum Sejarah Jakarta.

Meriam itu memang cukup unik sehingga mudah menarik perhatian pengunjung. Di ujung bagian belakang meriam terdapat tangan wanita yang memakai gelang, lengkap dengan bordir. Sudah begitu, posisi ibu jari yang diapit antara telunjuk dan jari tengah dikonotasikan dengan tindakan mesum. Sebagian lagi memaknai sebagai tanda kesuburan.

'Aksi' ibu jari kejepit itu dikonotasikan sebagai tindakan mesum. Tapi, rupanya jari kejepit pada Meriam Si Jagur itu tak berarti negatif, kok.

Selma Isnaini, pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta, dalam tur virtual "Landmark Ikonik Jakarta" bersama Atourin tengah pekan ini yang menjelaskannya.

"Simbol jempol kejepit itu sering dianggap tidak sopan, padahal artinya adalah 'fico' atau keberuntungan," kata Selma.

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Meriam si Jagur dibuat di Makau, China oleh orang Portugis bernama Manoel Tavares Bocarro.

Meriam ini diletakkan di benteng St jago de Barra di Makau, sehingga muncullah julukan Si Jagur. Meriam si Jagur dipindahkan dari Makau ke Malaka saat Portugis berkuasa pada awal abad ke-16. Meriam tersebut diboyong ke Batavia oleh Belanda setelah menguasai Malaka pada 1641.