Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, bersama dengan pengurus Masjid Raya Sumatera Barat, Yuzardi Ma'ad, memberikan penjelasan terkait insiden tersebut. Yuzardi menyatakan bahwa ruangan yang terjadi insiden tersebut sebenarnya bukanlah bagian dari ruang salat di dalam masjid, melainkan aula yang biasanya digunakan oleh masyarakat umum.
"Itu bukan ruang salat, tapi merupakan sebuah aula yang terletak di lantai dasar masjid," kata Yuzardi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/8).
Yuzardi menambahkan bahwa karpet yang terlihat dalam video merupakan bekas alas tidur. Sebelumnya, ruangan tersebut digunakan sebagai tempat istirahat bagi peserta aksi demonstrasi warga asal Nagari (Desa) Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat.
"Saya terpanggil untuk menjelaskan situasi sebenarnya agar tidak menjadi fitnah. Kebetulan saat kejadian berada langsung di lokasi," imbuhnya.
Irjen Pol Suharyono juga memberikan penjelasan bahwa pihaknya telah memulangkan warga dari Pigogah Nagari Air Bangis yang telah melakukan aksi unjuk rasa selama 6 hari di Kota Padang. Tidak ada warga yang ditahan.
"Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan terkendali, semua masyarakat yang tidur dan menginap sementara di masjid raya sudah kita pulang kan dan di kawal oleh PJR, Brimob, Samapta dan kita pastikan aman sampai ke Pasaman Barat," jelasnya.
Aksi unjuk rasa ini terkait dengan konflik agraria. Para demonstran menuntut pembatalan rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di wilayah Nagari Air Bangis. Pada saat itu, mereka juga menekan untuk bertemu dengan Gubernur Sumatera Barat.