Waduh! Sejumlah SPBU Dijual Online, Ada apa?

Baru-baru ini muncul penjualan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di awal 2023 ini. SPBU yang dijual bisa ditemui di sejumlah platform online.

Waduh! Sejumlah SPBU Dijual Online, Ada apa?
Waduh! Sejumlah SPBU Dijual Online, Ada apa?

Lambeturah.co.id - Baru-baru ini muncul penjualan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di awal 2023 ini. Banyaknya SPBU yang dijual bisa ditemui di sejumlah platform online.

Salah satunya yang ada di platform Olx sebuah SPBU yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara dijual seharga Rp 35 miliar.

Tak hanya itu, SPBU di Duren Sawit, Jakarta Timur juga ditawarkan seharga Rp 30 miliar, Iklan SPBU tersebut sudah dipasang 5 hari yang lalu.

Kemudian, ada juga SPBU di kawasan Menteng, Jakarta Pusat yang dijual seharga Rp 120 miliar.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPD III Juan Tarigan mengatakan jika dibandingkan keuntungan dan pengeluaran khususnya soal Pajak Bumi dan Bangunan, bisnis SPBU sudah tidak begitu menarik.

"Kalau dibandingkan antara profit dengan kewajiban yang harus dikeluarkan oleh pengusaha khususnya PBB, memang sudah tidak begitu menarik," Ucapnya, pada Rabu (4/1/2023).

"Makanya memang kami secara organisasi, sudah menyampaikan juga ke pemda, kira-kira memang ada treatment khusus dalam pemberlakuan PBB ini, karena kita bisa memprediksi setiap tahun akan terjadi penyusutan," tambahnya.

Ia juga menuturkan, bahwa kewajiban yang harus dikeluarkan pengusaha besar, terutama dari sisi PBB bisa mencapai ratusan juta.

"Semuanya terkait cost yang timbul lah ya, baik sisi PBB, UMP, UMR dan sebagainya, listrik, tentunya poin ada di PBB. Pajak Bumi Bangunan itu yang setiap tahun harus dibayar, dan itu yang cukup besar. Bayangkan di Jakarta Pusat umpamanya punya area 2.000, kalau zaman dulu besar-besar, punya 2.000-3.000 meter kan cukup besar itu, seratusan juta," ujarnya.

Menurutnya, dengan margin yang ada itu memberatkan sebagian pengusaha. "Mereka ya lebih switching, mungkin dialihkan ke bisnis yang lain yang mungkin lebih menarik," ungkapnya.

Disisi lain, Head of Advisory Services Colliers International Indonesia Monica Koesnovagril mengatakan soal fenomena ini terjadi atas pertimbangan optimalisasi lahan. 

"Kalau kita lihat kan banyak SPBU lokasinya di tengah kota yang harga tanahnya sudah mahal. Kalau kita bicara di Jakarta, Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sudah naik, secara konsep optimalisasi lahan itu akan optimal dibangun yang lebih high rate," imbuhnya dalam virtual media briefing Colliers, pada Rabu (4/1/2023).

"Itu banyak pertimbangan. Tapi kalau lahan mahal, KLB tinggi, sayang kalau cuma dipakai SPBU," tandasnya.