Bangga Tapi Kecewa, Ini Kata Masyarakat Minang Soal 'Rendang Goes to Europe'

Bangga Tapi Kecewa, Ini Kata Masyarakat Minang Soal 'Rendang Goes to Europe'
Lambeturah.co.id - Pro dan Kontra Peluncuran proyek 'Rendang Goes to Europe' tuai Pro dan Kontra dikalangan masyarakat Minang.

Sebab, dalam upaya mempromosi kan rendang skala internasional tak melibatkan sejumlah masyarakat Minang tersebut.

Sebelumnya, kemenparekraf Sandiaga Uno baru saja meluncurkan proyek 'Rendang Goes to Europe' di Bali beberapa waktu lalu.

Polisi Akan Panggil Rachel Vennya Soal Kabur dari Wisma Atlet Saat Karantina



Ia berencana untuk membangun pabrik rendang di Bulgaria yang bisa memproduksi ratusan kilogram daging rendang untuk dipasarkan ke berbagai negara di Eropa dan Timur Tengah.

Tentunya hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia rendang bisa dikenal masyarakat asing dan juga diinisiasi oleh Dubes RI untuk Bulgaria, Iwan Bogananta.

Namun sayangnya sejumlah masyarakat Minang tampak kecewa dengan adanya project ini karena tidak dilibatkan untuk bekerjasama. Padahal sesungguhnya rendang adalah kuliner asli masyarakat Minang.

Praktisi kuliner Minang sekaligus penulis buku 'The Story of Rendang' yang mengungkapkan perasaan kecewa masyarakat Minang.

"Pagi ini aku terima DM tentang launching Rendang Goes to Europe di Bali. Sore ini saat mulai tenang, melihat bagaimana acara ini melukai hati teman-teman komunitas Perendang Minang. Para UMKM yang juga berjuang untuk besarnya Rendang. Ya sudahlah kemarin ada berita berdiri pabrik rendang di Bulgaria. Uni-uni perendang curhat "Kami bisa apa, tapi apa launchingnya juga harus di Bali?" Bukan menyalahkan masyarakat Bali, nggak ada niat sama sekali. Tapi mempertanyakan pada empunya acara launching, apa daerah asalnya rendang tak terlihat atau tak teringat sama sekali," ucapnya dikutip dari detikcom, pada Sabtu (26/3/2022).

"Dimana posisi perendang Minangkabau? Adakah cerita hebatnya rendang Minang dihadirkan? Malukah bikin launching itu di daerah kelahiran rendang? Kurang bergengsi? Kurang greget? Komunitas Perendang Minang kurang asik diajak kerja bareng?" Sambungnya.

Terikat pro dan kontra dalam proyek pabrik rendang itu, Uni Reno mengaku bangga bahwa rendang bisa tampil secara global.

"Bangga, lepas dari pro kontra mengapa pabriknya di Bulgaria, atau bagaimana dukungan pemerintah sendiri untuk diaspora Minangkabau di Eropa yang sudah lebih dulu memasarkan dan memperkenalkan rendang, saya senang rendang bisa tampil," ujarnya.

Uni Reno mengungkapkan untuk mewakili masyarakat Minang, kekecewaannya pada lokasi acara launching 'Rendang Goes to Europe' yang digelar di Bali.

"Saya awalnya malah nggak tahu ada event launching ini di Bali, tapi lama-lama berpikir juga melihat kegelisahan komunitas perendang Minang yang seperti terlukai. Rasanya kok kurang elok, masih sama-sama Indonesia, daerahnya nggak jauh, tapi kok bikinnya di Bali," tuturnya.

Dalam unggahan Instagram Sandiaga Uno tampak sedang menuju Padang. Ia mengatakan hendak menyampaikan kabar baik pada masyarakat Minang karena rendang siap diekspor ke Eropa.

"Pagi ini saya sudah berangkat lagi menuju Padang, Sumatra Barat untuk menyampaikan kabar baik bahwa Rendang sudah siap diekspor ke Eropa. Saya akan menemui para pelaku kuliner yang ada di sana, memastikan mereka siap untuk mengambil peluang ini sehingga tercipta lapangan kerja yang lebih luas lagi," ungkapnya.