Bikin SIM Akan Gunakan Scan Wajah, Calo SIM Auto Nganggur

Pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM).Korlantas Polri berkomitmen akan memberantas calo SIM, dengan menggunakan teknologi scan wajah.

Bikin SIM Akan Gunakan Scan Wajah, Calo SIM Auto Nganggur
Bikin SIM Akan Gunakan Scan Wajah, Calo SIM Auto Nganggur

Lambeturah.co.id - Korlantas Polri berbenah terkait pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM). Korlantas Polri berkomitmen akan memberantas calo SIM, salah satunya menggunakan teknologi scan wajah.

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menegaskan, praktik calo dalam penerbitan SIM akan diberantas.

"Kalau dulu bisa pakai joki, sekarang sudah pakai face recognition. Jadi masuk ke dalam ujian ini, itu kalau bukan mukanya, nggak kebuka. Saya kembangkan (Satpas) prototype. Jadi kalau ada yang pakai calo, sudah salah masyarakat itu, karena dia mau apa, nggak akan bisa. Di situ langsung soalnya, langsung keluar itu Anda tidak lulus," ujar Yusri.

Penggunaan face recognition atau pengenal wajah nantinya akan diterapkan di Satpas Prototype. Yusri berharap jika fitur tersebut dapat digunakan secepatnya.

"Kami dikasih anggaran kami akan buat semuanya prototype dengan teknkologi lengkap semuanya. Ini sedang kami rapikan," ucap Yusri.

Cara selanjutnya dalam usaha memberantas calo SIM adalah dengan menerapkan sistem sterilisasi. Nantinya, oknum petugas di Satpas SIM tak bisa lagi melakukan tindakan nakal karena semuanya dipantau terpusat oleh Korlantas Polri.

"Setelah saya masuk masih banyak disentralisasi. Masih banyak kenakalan-kenakalan anggota di lapngan, yang gagal pun jadi lulus. Besok, sudah tidak ada. Semua diatur oleh Korlantas, kalau tahu kamu tidak lulus, tidak akan terklik. Kalau persyaratannya tidak diikuti, misalnya tidak ikut ujian praktik, ujian teori, itu akan dilihat oleh kami punya command center. Biar dari polda, polres itu klik untuk print, nggak akan bisa ke-print," katanya.

"Tahun ini mudah-mudahan sudah mulai sentralisasi semuanya. Dikendalikan oleh saya. Mau sampai satpas di ujung gunung pun sudah langsung kelihatan, nggak bisa diprint, sudah saya kunci semuanya. Kecuali dia ikut persyaratan, dia harus ikut ujian dan lulus, baru bisa keprint," jelas Yusri