Bos WhatsApp Sebut Telegram Bagian dari Mata-mata Rusia

Tampaknya 'Adu mulut' WhatsApp dan Telegram masih berlanjut. Terbaru, Head of WhatsApp di Meta induk WhatsApp, Will Cathcart buka suara terkait Telegram.

Bos WhatsApp Sebut Telegram Bagian dari Mata-mata Rusia
Bos WhatsApp Sebut Telegram Bagian dari Mata-mata Rusia

Lambeturah.co.id - Tampaknya 'Adu mulut' antara WhatsApp dan Telegram masih berlanjut. Terbaru, Head of WhatsApp di Meta induk WhatsApp, Will Cathcart buka suara terkait Telegram.

Hal itu terlihat melalui thread di akunTwitter yang terbagi menjadi sepuluh cuitan, Cathcart mengkritik sejumlah aspek keamanan di Telegram tersebut.

Dilansir dari Wired yang bertajuk 'The Kremlin Has Entered Chat' terkait enkripsi end-to-end dimana menceritakan bagaimana rezim Vladimir Putin dapat mengetahui gerak-gerik aktivis anti-perang Rusia melalui Telegram.

"Jika Anda berpikir Telegram aman, Anda harus baca artikel ini dan memahami kebenarannya - terutama sebelum Anda menggunakannya untuk sesuatu yang bersifat pribadi," tulis Cathcart dalam unggahan Twitter pribadinya dikutip pada Kamis, (16/2/2023).

Terlihat pertama yang dibahas Cathcart mengenai Isu keamanan yang berkaitan dengan aplikasi Telegram tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan WhatsApp yang sudah menawarkannya secara default. 

Rupanya, Kritikan Cathcart tidak berhenti sampai soal enkripsi end-to-end saja. Namun, Bos WhatsApp ini pun menyentil soal tidak adanya verifikasi independen yang dimiliki protokol fitur telegram itu sendiri.

Menurutnya, Application Programming Interface (API) milik Telegram juga dinilai bermasalah oleh Cathcart. Selain itu, Telegram mengembangkan API lainnya yang mengizinkan akses ke konten pengguna untuk keperluan pengawasan massal. 

Cathcart pun sadar posisinya sebagai Head of WhatsApp dengan mengajak pengguna untuk memilih aplikasi pengirim pesan yang lain. 

"Tapi ada banyak aplikasi pengirim pesan baik dengan enkripsi ujung ke ujung yang dapat pengguna pilih. Jika Anda tidak akan menggunakan WhatsApp, jangan gunakan Telegram," tutupnya.