Buku PPKn Tingkat SMP ditarik Kemendikbudristek, Ini Alasannya

Buku PPKn Tingkat SMP ditarik Kemendikbudristek, Ini Alasannya
Buku PPKn Tingkat SMP ditarik Kemendikbudristek, Ini Alasannya

Lambeturah.co.id - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia sesalkan adanya tulisan soal agama Kristen dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek tersebut.

Tulisan dalam buku itu, menjelaskan bahwa sekitar abad ke-17, agama Kristen Protestan mulai berkembang setelah kedatangan bangsa-bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris. 

Jeirry Sumampow selaku Kepala Humas PGI mengatakan sejak 2017 adanya kekeliruan soal ajarang agama Kristen dalam buku PPKn tingkat SMP kelas VII, tulisan Zaim Uchrowi dan Ruslinawati.

Ia juga menuturkan pihak PGI sudah mengirimkan surat keberatan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.

Surat tersebut berisikan permintaan penarikan buku yang sudah beredar dan memberikan penjelasan ke setiap sekolah yang sudah menggunakan buku tersebut.

Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menerima saran, koreksi dan laporannya untuk segera di perbaiki.

"Kami mengapresiasi masukan, saran, dan koreksi untuk perbaikan berkelanjutan terkait buku-buku pendidikan," katanya dikutip dari JPNN, pada Kamis (28/7/2022). 

Kemudian, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek saat ini tengah mengkaji soal konten di dalam buku mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII sudah beredar pada 2021 dan segera memperbaikinya.

Pusat Perbukuan Kemendikbud akan mengundang perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia untuk melakukan perbaikan. 

Saat ini, Kemendikbudristek sudah menarik buku versi elektronik dan akan menggantinya usai di revisi.

"Pencetakan versi lamanya sudah kami hentikan. Untuk pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi, Kemendikbudristek juga akan segera mengedarkan suplemen perbaikannya bagi yang sudah menerima buku-buku versi lama tersebut," jelasnya.  

Kemendikbudristek pun menerima masukan-masukan untuk memperbaiki segala sesuatunya demi buku pendidikan yang berkualitas kedepannya. 

"Masukan, koreksi, dan saran bisa dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel [email protected]," pungkasnya.