Diduga Dianiaya Kepsek, Pelajar SMK Negeri di Nias Sumut Tewas

Diduga Dianiaya Kepsek, Pelajar SMK Negeri di Nias Sumut Tewas
Diduga Dianiaya Kepsek, Pelajar SMK Negeri di Nias Sumut Tewas

Lambeturah.co.id - Seorang pelajar SMKN 1 di Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara (Sumut), tewas diduga dianiaya kepala sekolahnya. 

Diketahui korban berinisial YN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Terkait kasus itu, Kasi Humas Polres Nias Selatan, Bripka Dian Octo Tobing mengatakan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum kepala sekolah berinisial SZ itu sudah dilaporkan keluarga korban ke Polres Nisel.

"Keluarga korban mendatangi Polres Nias Selatan dan membuat laporan polisi pada Kamis (11/4), " kata Bripka Dian dikutip pada Rabu (17/4/2024).

"Mereka dibariskan oleh kepala sekolah. Pengakuan saksi mereka magang di kantor camat. Saat sekretaris camat (sekcam) minta tolong, mereka ini enggak mau. Lalu sekcam melapor ke kepala sekolah. Kepala sekolah menghukum mereka, " tambahnya.

Saat itu, kepala sekolah memukul bagian kening mereka dengan kepalan tangannya sebanyak lima kali. Lalu usai pulang ke rumah, korban mengeluh kepada ibunya jika kepalanya sakit. Kemudian ibu korban memberikan obat sakit kepala kepada korban.

"Pada Rabu 27 Maret 2024 korban mengatakan kepada ibunya bahwa sakit kepalanya semakin parah dan korban tidak sanggup lagi sekolah, " ungkapnya.

Namun pada Jumat (29/3/2024) sakit di bagian kepala korban semakin parah. Bahkan korban demam tinggi dan kerap mengigau dengan mengatakan kepala sekolah memukul kepalanya hingga sakit.

"Ibu korban curiga dan mencari tau apa penyebab dari penyakit anaknya. Kemudian keluarga korban menanyakan kepada teman sekolahnya sehingga teman korban menyebutkan bahwa korban dipukul terlapor, " tuturnya.

Lalu pada Selasa (9/4) korban dibawa oleh keluarganya ke RSUD dr Thomsen Gunung Sitoli untuk melakukan rontgen dan dirawat inap selama 1 hari. Kemudian pada 10 April 2024 keluarga menerima hasil pemeriksaan dari rumah sakit.

"Dari keterangan dokter bahwa ada bekas dari pukulan di bagian kening dan salah satu saraf tidak berfungsi di bagian kening korban, sehingga korban sakit parah, " jelasnya.

Selanjutnya pada Kamis 11 April 2024 keluarga korban mendatangi Polres Nias Selatan dan membuat laporan polisi. Pada Sabtu 13 April 2024 korban kembali dibawa ke RSUD dr. Thomsen untuk perawatan lebih intensif.

"Pada Senin 15 April 2024 sekira pukul 17.00 Wib penyidik datang ke rumah sakit untuk melakukan wawancara terhadap korban serta melihat keadaan korban. Namun korban tidak dapat memberikan keterangan karena dalam keadaan kritis, " pungkasnya.