Geger! Seorang Wanita di Palembang Bawa 144 Peluru Di Penanak Nasi

Wanita asal Palembang, Sumatera Selatan ditangkap polisi, lantaran kedapatan membawa 144 butir amunisi caliber 0,9 mm dan stun gun dalam penanak nasi. 

Geger! Seorang Wanita di Palembang Bawa 144 Peluru Di Penanak Nasi
Geger! Seorang Wanita di Palembang Bawa 144 Peluru Di Penanak Nasi

Lambeturah.co.id - Kristina (47) wanita asal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ditangkap polisi. Wanita itu ditangkap lantaran kedapatan membawa 144 butir amunisi caliber 0,9 mm dan stun gun di dalam sebuah penanak nasi. 

Peristiwa itu terjadi di Jalan Natuna, Ilir Barat I, Palembang pada Senin (26/12) sekitar Pukul 16.30 WIB. Saat itu, seorang warga yang curiga melihat Kristina mengendarai sepeda dengan membawa sebuah penanak nasi (rice cooker) kemudian menyetopnya. 

"Kejadiannya memang benar, dan wanita itu juga sudah kita amankan untuk dilakukan pemeriksaan. Tapi setelah diperiksa terdapat ada dugaan gangguan jiwa pada wanita tersebut," kata Kapolsek Ilir Barat I Palembang, Kompol Rian Suhendi, Kamis (29/12/2022). 

Rian menjelaskan, saat wanita itu diperiksa jika amunisi yang dia bawa adalah milik suaminya. Namun pada kenyataannya, suaminya sudah meninggal dunia pada 2020 lalu 

"Dugaan adanya gangguan jiwa ini kita dapatkan dari keterangan dia, yang menyatakan bahwa amunisi yang dia bawa adalah milik suami," katanya. 

Saat diinterogasi, wanita itu mengatakan jika sedang menunggu suami dan keluarganya. Namun, pihaknya mendapatkan informasi bahwa suaminya itu sudah meninggal tahun 2020 lalu. 

Saat diperiksa polisi di Polsek, Kristina diketahui juga membawa berbagai barang seperti tupperware dan SKCK. Namun tidak ditemukan adanya senjata api yang dibawa hanya amunisi peluru saja. 

"Waktu diperiksa keterangannya seperti itu saat semua barang yang dibawanya dikeluarkan juga terdapat tupperware dan SKCK," terangnya. 

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan mendatangi kediamannya, polisi menyimpulkan bahwa wanita itu tidak ada hubungan dengan aksi terorisme. Dia memang mengalami gangguan kejiwaan sejak suaminya meninggal dunia dan memang kerap mengkonsumsi obat penenang. 

"Terduga mengakui amunisi peninggalan almarhum suaminya yang telah meninggal dunia 2020. Terduga mengalami depresi sejak suaminya meninggal dunia, suaminya dulu berprofesi sebagai pengusaha. Dari keterangan satpam tempat terduga berdomisili dia memang tinggal sendirian, di rumah milik suaminya dan memang sudah sering mengkonsumsi obat-obatan penenang. Tidak ditemukan keterkaitan dengan teroris," kata Kanit Reskrim Ilir Barat I, Iptu Apriansyah, terpisah. 

Saat ini, lanjutnya, terhadap wanita itu telah diserahkan ke pihak Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar, Palembang untuk dilakukan penindakan lebih lanjut. "Kita sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk dilakukan observasi lanjut tentang kejiwaan terduga di RS Ernaldi Bahar," jelasnya.