Harga Mi Instan Bakal Naik Imbas Perang Rusia-Ukraina

Harga Mi Instan Bakal Naik Imbas Perang Rusia-Ukraina
Harga Mi Instan Bakal Naik Imbas Perang Rusia-Ukraina

Lambeturah.co.id - Imbas Perang Rusia-Ukraina mengakibatkan krisis pangan di sejumlah negara. Alhasil, produksi dan distribusi berbagai komoditas dari Rusia maupun Ukraina terhambat. 

Hal itu berpengaruh pada harga mi instan di Indonesia yang akan naik.

Rusia dan Ukraina adalah negara penghasil gandum terbesar dunia. Kedua negara menyuplai sekitar 30-40% dari kebutuhan gandum dunia. Dengan perang gandum menjadi langka karena pasokan terhambat.

Mi instan bahan baku utama adalah gandum. Walhasil, kenaikan harga gandum di pasar internasional otomatis ikut mengerek harga mi instan di dalam negeri.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan perang Rusia-Ukraina membuat harga produk turunan gandum seperti mie instan menjadi naik.

"Harga Super Mie, Indomie, tetek bengek mie-mie itu akan naik, nggak bisa dihindari," kata Moeldoko beberapa waktu lalu.

Saat ini Toko Online menjual harga mie instan mulai dari Rp 2.000 per bungkus. Salah satu penjual membanderol Mie Sedaap sebesar Rp 2.510-Rp 3.050 per bungkus.

Lalu, ada juga yang menjual Indomie berbagai rasa seperti soto mie, ayam bawang, dan kari ayam sebesar Rp 2.600-Rp 3.150 per bungkus. Pedagang lain menjual Indomie goreng sekitar Rp 2.600-Rp 3.050 per bungkus.