Hutan Jati di Ponorogo Terbakar, Ancam Pemukiman Warga

Hutan Jati di Ponorogo Terbakar, Ancam Pemukiman Warga
Hutan Jati di Ponorogo Terbakar, Ancam Pemukiman Warga

Lambeturah.co.id - Kebakaran hutan terjadi di petak 110 Desa Truneng, Kecamatan Slahung dan 115 Desa Bekare, Kecamatan Bungkal. Api semakin meluas dan membakar seresah hutan seluas belasan hektar.

Kebakaran ini membuat sejumlah warga mengeluhkan asap yang mengganggu pernafasan. Warga juga khawatir api menyebar ke permukiman.

Salah satu warga, Lingga mengatakan titik api diketahui sekitar pukul 12.30 WIB. Dia lantas langsung menghubungi Perhutani untuk pemadaman.

"Ternyata Perhutani sedang memadamkan api di Truneng, sebagian api bergerak ke Bekare dan semakin membesar," tutur Lingga kepada wartawan, Senin (4/9/2023).

Menurut Lingga, api semakin membesar dan sulit dipadamkan sejak pukul 17.00 WIB. Karena sedang musim kemarau dan angin besar, membuat si jago merah sulit dipadamkan.

"Warga sebagian stand by yang rumahnya dekat dengan Gunung Gede, karena khawatir api mencapai pemukiman," terang Lingga.

Sementara, Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Ponorogo Hadi Susanto menambahkan kebakaran hutan kali ini ada di dua lokasi, Desa Truneng, Kecamatan Slahung dan Desa Bekare, Kecamatan Bungkal.

"Kebakaran di petak 115 dan 110 A itu berada disekitar Desa Truneng dan Bekare. Ada satu mobil damkar kami turunkan dan juga satu mobil suplai BPBD Ponorogo untuk memadamkan api yang dekat dengan pemukiman warga dan sekolah di Desa Truneng," jelas Hadi.

Menurut Hadi, pemadaman ini sengaja dilakukan karena besarnya kobaran api sehingga perlu dipadamkan dengan Damkar. Sebab, jika dipadamkan manual sudah tidak teratasi.

"Yang di Truneng sudah hampir sampai di belakang rumah warga dan dibelakang SD namun semua sudah teratasi karena dilakukan pemadaman dengan menggunakan air," tandas Hadi.

Kerugian, lanjut Hadi, kebakaran seresah daun juga mengganggu habitat hutan serta mengganggu pernafasan warga. Karena warga mengeluhkan asap yang tebal akibat kebakaran hutan seluas 8 hektare tersebut.

"Penyebab masih penyelidikan. Karena mungkin api ini sejak kemarin dari timur, rembetan dari Gunung Gede. Kerugian hanya seresah, ilalang dan mengganggu habitat hewan di hutan serta asap yang mengganggu warga," papar Hadi.

Sementara, Kapolsek Bungkal Iptu Setyo Budi Santoso mengatakan saat ini petugas masih bersiaga di titik-titik api yang kemungkinan bisa menjangkau pemukiman. Tentunya dibantu warga dan juga anggota Perhutani.

"Saat ini stand by karena medan terlalu terjal, akses kesana terkepung api, kita juga mengutamakan keselamatan petugas sendiri. Sama di Truneng kita datangkan mobil pemadam untuk antisipasi api merambah ke pemukiman," pungkas Setyo.