Imbas Harga Pepaya Anjlok, Para Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Buang Sepuluh Ton Dagangannya

Imbas Harga Pepaya Anjlok, Para Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Buang Sepuluh Ton Dagangannya
Imbas Harga Pepaya Anjlok, Para Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Buang Sepuluh Ton Dagangannya

Lambeturah.co.id - Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur membuang sekitar sepuluh ton pepaya, baik yang masih layak konsumsi maupun yang sudah busuk, pada Selasa (23/4/2024). Hal itu dikarenakan harga pepaya yang mengalami anjlok.

“Harga pepaya turun jauh, sudah hampir 60 persen turunnya tapi pepaya tetap enggak laku. Jadi banyak yang dibuang,” kata salah satu pedagang pepaya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Menurut para pedagang, biasanya menjual pepayanya sebesar Rp7 ribu hingga Rp8 ribu/kg. Namun, beberapa hari terakhir harganya anjlok menjadi Rp3 ribu hingga Rp4 ribu/kg.

“Dari harga kita beli ke petani terus dijual lagi sudah enggak ada untungnya sama sekali. Pembelinya juga enggak ada. Kita dagang sekarang nombok doang,” ungkapnya.

Diketahui jika peristiwa harga anjlok ini bukan pertama kali para pedagang pepaya membuang barang dagangannya, melainkan hampir setiap tahunnya terjadi hal serupa.

“Sekarang satu mobil bisa separuh lebih dibuang, kita nombok doang. Hari ini pepaya masuk, besok sudah dibuang. Ini yang baru masuk kalau malam enggak laku sudah dibuang lagi,” tuturnya.

Kini para pedagang hanya mengandalkan pembeli dari pengusaha katering, hotel, atau pun restoran yang setiap hari membutuhkan pepaya demi mempertahankan usahanya.

“Untuk mencegah kerugian, para pedagang mengurangi jumlah pembelian pepaya kepada para petani,” pungkasnya.