Kasus Intel Polres Sampang Aniaya Kuli yang Goda Istrinya Berakhir Damai

Kasus Intel Polres Sampang menganiaya kuli bangunan yang menggoda istrinya berakhir damai. Korban resmi mencabut laporannya.

Kasus Intel Polres Sampang Aniaya Kuli yang Goda Istrinya Berakhir Damai
Kasus Intel Polres Sampang Aniaya Kuli yang Goda Istrinya Berakhir Damai

Lambeturah.co.id - Para pekerja di sebuah proyek bangunan di Sampang kebingungan saat seorang pria berteriak-teriak mencari seseorang, pada Sabtu (3/6/2023) pagi.

Pria dengan membawa senjata api itu ternyata seorang polisi. Dia mencari kuli bangunan yang diduga menggoda istrinya tersebut.

Sementara warga di Desa Banjar Talellah, Kecamatan Camplong, Sampang turut penasaran dengan ribut-ribut yang terjadi mendekat ke lokasi. 

Kemudian, Tiba-tiba saja dia ditunjuk oleh perempuan yang mendampingi polisi yang sedang marah.

Belakangan diketahui polisi bernama Bripka EP, dan perempuan yang menunjuk Rosidi merupakan istri Bripka EP yang mengadu kepada suaminya jika dirinya sudah diganggu oleh seorang kuli yang ternyata Rosidi.

Sontak Bripka EP yang sedang berpakaian preman memanggil Rosidi. Anggota Satintelkam Polres Sampang itu juga mencari kepala tukang dan mandor di proyek itu untuk mengajak mereka ke Mapolres Sampang.

"Tadi pagi (Sabtu) saya lagi kerja. Tiba-tiba ada orang ngaku polisi (berpakaian preman) marah-marah. Nyari siapa yang mengganggu istrinya. Terus kita diajak ke kantor polisi. Di sana saya dipukuli, kena wajah saya, saya juga ditendang kena rusuk kiri," ucap Rosidi dikutip pada Rabu, (7/6/2023).

"Sambil marah-marah dan menenteng pistol oknum polisi itu langsung mencari keberadaan Rosidi. Setelah itu Rosidi langsung dibawa oleh EP ke Mapolres. Saya juga disuruh ikut," Sambungnya.

Sementara itu, Walil menjelaskan apa yang dilakukan oleh oknum polisi itu keterlaluan. Pasalnya pengakuan Rosidi dan teman-temannya, Rosidi hanya sebatas menyapa biasa tidak sampai mengganggu istri oknum polisi tersebut.

"Menyapa biasa, tidak mengganggu apalagi sampai berbuat yang bukan-bukan, saya tahu kejadiannya, soalnya waktu Rosidi di bawa ke kantor Polisi saya dan kepala tukang juga ikut dibawa," ucapnya.

"Saya melihat sendiri polisi itu memukul wajah Rosidi dengan tangannya. Hanya saja saya tidak tau nama polisi itu, tapi saya ingat panggilannya Kacong," pungkasnya.