Ketua KNPI Cilegon Terpilih Diduga Lakukan Penganiayaan ke Wartawan

RPS diduga menganiaya wartawan media online bernama Azharudin Salim Regar, pada Jumat (17/3/2023) sekitar pukul 13.30 WIB.

Ketua KNPI Cilegon Terpilih Diduga Lakukan Penganiayaan ke Wartawan
Ketua KNPI Cilegon Terpilih Diduga Lakukan Penganiayaan ke Wartawan

Lambeturah.co.id - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Cilegon terpilih RPS diduga melakukan penganiayaan oleh seorang wartawan.

RPS diduga menganiaya wartawan media online bernama Azharudin Salim Regar, pada Jumat (17/3/2023) sekitar pukul 13.30 WIB.

Dugaan penganiayaan itu terjadi di Hotel The Royal Krakatau, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon. Penganiayaan terhadap Azhar itu terjadi usai korban memberitakan terkait proses Musda KNPI Cilegon yang menyebut Ariyanto merupakan kandidat tunggal.

Dalam pemberitaan itu juga disebutkan RPS yang juga turut mendaftar tidak memenuhi persyaratan karena rekomendasi DPK Cibeber dan DPK Ciwandan ditarik mundur.

Tak hanya RPS, dugaan penganiayaan terhadap wartawan juga dilakukan oleh terduga pelaku DR. 

Kejadian itu berawal ketika Azhar dijemput oleh dua orang dari tim pemenangan RPS berinisal IF dan AB di kantor di Diskominfo Kota Cilegon menuju kamar 309 di Hotel The Royal Krakatau. 

Ketika di kamar 309, Azhar justru ditanyai perihal pemberitaan oleh DR dimana pemberitaan yang menyebut Ariyanto sebagai kandidat calon tunggal di Musda KNPI VIII itu. 

Diduga tidak puas dengan jawaban Azhar, DR pun emosi dan hingga menendang kaki kiri bagian betis korban. Kemudian, Azhar mengaku dipukul dan ditendang di bagian kepala oleh RPS . 

"Saya datang ke kamar 309 terus saya ditanya soal pemberitaan itu, Saya jelaskan kalau saya hanya menerima release dari pengurus KNPI. Karena mungkin dia emosi akhirnya kaki saya ditendang oleh DR," ucapnya. 

"Terus setelah itu kepala saya dipukul oleh RPS dan gak lama sambil berjalan keluar ruangan RPS juga menendang kepala saya," tambahnya.

Azhar mengungkapkan, usai terjadi insiden kekerasan itu, ia diminta membuat video permintaan maaf oleh DR.

"Setelah itu saya ingin keluar dari kamar itu, tapi sama DR 'udah di sini aja'. Karena ramai juga jadi saya gak berani dan akhirnya saya diam saja sambil komunikasi dengan teman-teman yang lain," ungkapnya. 

Azhar mengaku, sekitar pukul 15.00 WIB akhirnya ada teman yang menjemput dan membawanya keluar dari kamar itu menuju Pemkot Cilegon. 

"Setelah itu saya diantar bersama empat teman saya yang juga wartawan ke Polres Cilegon. Usai dari Polres saya melakukan visum di RSUD Cilegon," imbuhnya. 

Usai melakukan pemeriksaan di RSUD Cilegon, sekita pukul 20.00 WIB Azhar melaporkan kejadian itu ke Polres Cilegon dan sudah dilakukan proses Berita Acara Pemeriksaan atau BAP. 

"Saya sudah lapor dan sudah BAP. Saya harap kejadian kekerasan terhadap wartawan tidak pernah terjadi lagi dan pelaku dapat ditindak dengan tegas sesuai ketentuan," harapnya.

Sementara itu, Ketua Terpilih KNPI Kota Cilegon RPS mengaku, masih beristirahat setelah Musda KNPI Kota Cilegon pada Jumat (17/3/2023).

"Kami bukan diam karena bersalah, Insha Allah kami akan buktikan kebenaranya, tapi kami sih ingin menempuh jalur kekeluargaan, atau jalur keprofesian atau hal lain," ucapnya RPS.

"Maka diamnya saya belum menanggapi tadinya, saya mohon maaf karena saya baru istirahat pasca Musda musti banyak yang dibereskan, itu sih, Yang jelas saya belum merespons itu bukan merasa bersalah, Insha Allah saya dan kawan-kawan bisa membuktikan apa yang terjadi, sejauh ya sampai saat ini," tambahnya.

Diketahui sebelumnya, kejadian dugaan penganiayaan terjadi saat RPS masih berstatus calon Ketua DPD KNPI Kota Cilegon. Namun, pada Jumat (17/3/2023) malam, RPS menjadi ketua terpilih DPD KNPI Kota Cilegon.