Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar Mapala, Begini Kronologisnya?

Kronologis mahasiswa Unhas meninggal dunia ketika mengikuti diksar pecinta alam (mapala) Jumat (13/01/2023). Simak disini,,,

Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar Mapala, Begini Kronologisnya?
Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar Mapala, Begini Kronologisnya?

Lambeturah.co.id - Seorang mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Arsitektur angkatan 2021 Universitas Hasanuddin (Unhas) meninggal dunia ketika mengikuti diksar pecinta alam (mapala), pada Jumat (13/1/2023). 

Kini, pihak kampus akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kematian korban yang diketahui bernama Virendy Marjefy Wehantouw ini.

Diketahui, Korban tewas ketika mengikuti lintas jalur dari Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, korban sempat merasa tidak enak badan saat mengikuti perjalanan dari Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten Gowa. Namun, korban mengaku masih ingin melanjutkan perjalanan. Lalu, saat dalam perjalanan, korban sempat tidak sadarkan diri. 

Kemudian, panitia acara langsung menolong korban dan melakukan evakuasi turun dari gunung. Namun, lantaran lokasi desa berada di ketinggian, korban baru bisa dievakuasi dengan mobil jenazah pada Sabtu (14/1/2023) pukul 04.30 Wita.

Pihak panitia pun membawanya ke Rumah Sakit Grestelina yang ada di Makassar, namun, nyawa korban tidak tertolong. 

Sebelumnya, keluarga menyampaikan jika korban sempat dilarang untuk ikut dalam diksar Mapala oleh orang tuanya tersebut.

Menurutnya orang tua korban, anaknya tidak memiliki riwayat penyakit apapun sebelumnya. Orang tua korban juga mengaku jika kabar duka ia terima usai pihak kampus menelpon dan memberitahu bahwa anaknya meninggal dunia di RS Grestelina.

Hingga kini, pihak keluarga masih belum mengetahui penyebab kematian dari Virendy.

Pihak Keluarga korban berencana melakukan visum untuk mengetahui penyebab pasti dari kematian anaknya tersebut karena menyebutkan ada kejanggalan. 

Kemudian pihak keluarga mengatakan jika ditubuh korban ada luka-luka lebam. Namun, pihak Mapala membantah adanya kekerasan saat diksar Mapala.

Selain itu, Kapolsek Tompobulu, AKP Asgar mengatakan kegiatan Diksar ini tidak mengajukan izin pemberitahuan kepada kepolisian ataupun pemerintahan setempat.

Kegiatan Diksar tersebut berlangsung sejak Senin (9/1/2023) dan dilakukan dengan berjalan kaki dari satu desa ke desa yang lain.

Sementara itu, Kabag Humas Universitas Hasanuddin membenarkan adanya mahasiswa yang meninggal pada ketika menjalani Diksar Mapala.

Pihak kampus memberikan kewenangan ke Komisi Disiplin Fakultas Teknik untuk menelusuri penyebab kematian korban.