Pengakuan Istri Polisi yang Digrebek Gegara Selingkuh di Banyuasin

Pengakuan Istri Polisi yang Digrebek Gegara Selingkuh di Banyuasin
Pengakuan Istri Polisi yang Digrebek Gegara Selingkuh di Banyuasin

Lambeturah.co.id - Istri anggota polisi EP membuat pengakuan usai ketahuan selingkuh ketika digrebek suaminya di Hotel Bintang Lima di Palembang. Hal itu lantaran dirinya kerap disiksa hingga dikunci didalam rumah oleh suaminya Bripda Ade Pratama.

EP menceritakan soal perlakuan suami kepada dirinya. Hal itu yang menjadi adanya perselingkuhan. Ia pun mengaku rumah tangganya tidak lagi bahagia.

EP pun akhirnya dipulangkan ke pihak keluarga di Palembang, Jumat (2/9/2022). Kemudian EP juga salah dan minta maaf kepada semua pihak terkait kejadian tersebut.

Munculnya ketidakharmonisan dirasakan EP sebelum menikah dengan Ade.

‘’Uang yang berasal dari tamu undangan diambil oleh keluarga mempelai pria. Terlebih sejak saya hamil empat bulan, tanda-tanda tindak kekerasan dari suami saya juga saya rasakan,’’ katanya EP.

“Di dalam mobil saya dianiaya. Mobil distop di SPBU, lalu saya ditendang, dipukul menggunakan tangan kosong dan tangan saya diborgol. Itu gara-gara saya minta izin untuk mengurus nenek yang sakit di rumah saya,” sambungnya.

Menurutnya, karena pandemi EP tidak berani membawa Neneknya yang tengah sakit lantaran takut di vonis Covid-19.

“Yang bisa memasang dan mengontrol infus cuma saya. Awalnya saya diizinkan, tetepi setelah dua hari saya dijemput dan pamit dengan ayah, ibu dan termasuk nenek yang sedang sakit ingin pulang ke rumah kontrakan di Pangkalan balai. Di rumah kontrakan, saya tidak mau turun karena masih tangan diborgol lalu setelah masuk ke kamar baru borgol tangan dilepas,” ungkapnya.

Adanya dugaan penganiayaan ini, EP langsung melaporkan ke Polres Banyuasin dan diarahkan ke Polda Sumsel, dalam kasus KDRT.

Setelah proses berjalan selama satu bulan, EP pun mencabut laporannya, tapi Ade kembali melakukan penganiayaan bahkan makin parah.

“Saya dianiaya, saat berada Rusun Polres Banyuasin. Leher dicekik dan ditendang. Kejadiannya disaksikan oleh salah seorang polwan yang tinggal di depan di rumah kami. Polwan itu tahu karena anak saya menangis terus dan membuat tetangga curiga,” pungkasnya.

Saat ini, kasus penganiyaan kembali dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan.