Pengungsi Rohingnya Luntang-Lantung, Tenda Dibongkar Oleh Warga Sekitar-Ditampung Sementara di Dermaga

Pengungsi Rohingnya Luntang-Lantung, Tenda Dibongkar  Oleh Warga Sekitar-Ditampung Sementara di Dermaga
Pengungsi Rohingnya Luntang-Lantung, Tenda Dibongkar Oleh Warga Sekitar-Ditampung Sementara di Dermaga

Lambeturah.co.id - Nasib para pengungsi Rohingya yang tiba di sejumlah daerah di Aceh semakin tak pasti. Mereka menghadapi penolakan dari warga setempat, bahkan setelah berhasil mendarat, tenda tempat mereka ditampung dibongkar oleh warga.

Peristiwa pembongkaran tenda penampungan pengungsi Rohingya ini terjadi di Desa Balohan, Sabang, Aceh. Warga yang menentang kehadiran etnis Rohingya tersebut bahkan membawa mereka ke kantor Wali Kota Sabang.

Dalam video yang beredar, warga dengan paksa membongkar tenda oranye tempat para pengungsi Rohingya ditampung. Beberapa wanita dan anak-anak terlihat masih berada di dalam tenda saat pembongkaran terjadi.

Warga menggunakan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut pengungsi ke kantor wali kota.

Pj Kepala Desa Balohan, Rusli, mengonfirmasi peristiwa tersebut. Ia menyatakan bahwa setelah mendapat laporan penolakan dari warga terhadap pengungsi, perangkat desa telah menggelar rapat. Warga meminta agar para pengungsi dipindahkan dari desa mereka.

"Mereka dipulangkan kepada Pemerintah Kota Sabang karena yang memindahkan mereka ke sana kemarin Pemerintah Kota Sabang," kata Rusli seperti dikutip dari detiksumut.

Warga menolak kehadiran pengungsi khawatir terjadi masalah di desa mereka, mengingat pengalaman buruk dari pengungsi Rohingya sebelumnya.

Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Faisal Rahman menyatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait lokasi penampungan pengungsi Rohingya.

"Untuk sementara ini, posisi pengungsi Rohingya memang belum ada tempat karena tenda sudah dibongkar," kata Faisal kepada wartawan.

Sebanyak 139 pengungsi Rohingya mendarat di Sabang pada Sabtu (2/12) dinihari. Ratusan pengungsi ini merupakan gelombang pertama yang tiba di Aceh pada bulan Desember. Sebelumnya, pada November 2023, sekitar 1.000 pengungsi Rohingya mendarat di Aceh dan juga mengalami penolakan dari warga.

Setelah tenda mereka dibongkar oleh warga, para pengungsi sementara ini ditampung di dermaga CT-1 BPKS.

"Ini sifatnya hanya sementara," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Sabang, Ady Akmal Shiddiq, pada Senin (4/12/2023).

Lokasi penampungan ini ditentukan setelah Pemkot Sabang menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda.

Ady menjelaskan bahwa pembiayaan penanganan Rohingya sepenuhnya ditanggung oleh UNHCR dan bukan Pemkot Sabang. UNHCR juga diberi waktu untuk berkoordinasi dengan Kemenkopolhukam terkait penanganan pengungsi sesuai perintah Presiden Jokowi agar Menkopolhukam menangani kasus penolakan ini.

Ia meminta masyarakat bersabar dan menegaskan bahwa pihaknya sedang mencari solusi terbaik untuk menangani para pengungsi tersebut.

"Kami mohon agar masyarakat bersabar dan memahami situasi ini; kami tengah berusaha mencari solusi terbaik," ujar Ady.