Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor Jatim Buka Suara Mengenai Kasus Penganiayaan Berujung Maut 

Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor Jatim Buka Suara Mengenai Kasus Penganiayaan Berujung Maut 
Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor Jatim Buka Suara Mengenai Kasus Penganiayaan Berujung Maut 

Lambeturah.co.id - Setelah viral di media sosial curhatan Ibu Soimah tentang kematian putranya AM yang diduga adanya tindak kekerasaan akhirnya Pimpinan Ponpes Gontor buka suara.

Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid mengungkapkan permintaan maaf dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban. 

Iya menyayangkan atas kejadian tersebut bisa terjadi dilingkungan lembaga pendidikan keagamaan nya. 

Dalam ungkapannya tersebut Noor Syahid juga memintaa maaf jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka. 

Noor Syahid pun berharap kejadian tindak kekerasan dalam lingkungan lembaga pendidikannya tidak terjadi lagi. 

"Sebagai pondok pesantren yang konsen terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," ungkap Noor Syahid. 

Proses Kasus Terus Berlanjut 

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, proses penyelidikan dan penyidikan terkait kasus meninggalnya santri Pondok Modern Darussalam Gontor akan tetap dilakukan. 

Dugaan sementara pelaku berjumlah dua orang, yang tak lain adalah kakak senior korban yang sama-sama berasal dari luar Jawa. Oleh sebab itu mereka telah resmi dikeluarkan oleh pihak ponpes, dan dipulangkan kerumah orang tuanya masing-masing pada hari yang sama saat AM meninggal dunia, senin (22/8/22). 

Hingga hari ini, ada 7 saksi yang sudah diperiksa, di antaranya ada dua orang santri, dua dokter rumah sakit dan tiga pengasuh Pondok. Dimana dalam pemeriksaan tersebut mengerucut ke beberapa nama. 

Dalam kasus tersebut pemicu dari aksi penganiayaan oleh para seniornya tersebut dikarenakan kesalahpahaman usai kegiatan pramuka. 

Para pelaku diketahui setara kelas 3 SMA, sedangkan korban kelas 5 Pondok atau di setara kelas 2 SMA. 

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo memastikan bahwa pihak Ponpes Gontor sangat kooperatif dalam pengusutan kasus tersebut. 

Bahkan dalam TKP (Tempat Kejadian Perkara) masih ada barang-barang bukti yang dilakukan pelaku terhadap korban. 

Catur Cahyono Wibowo pun memastikan akan mengusut tuntas kasus penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia hingga tuntas.