Sandiaga Uno Respon Soal Kenaikan Tarif Pemandu Taman Nasional Komodo

Tarif baru yang diterapkan oleh PT Flobamor untuk jasa pemandu wisata ini seharga mulai Rp 250.000 sesuai aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan tersebut.

Sandiaga Uno Respon Soal Kenaikan Tarif Pemandu Taman Nasional Komodo
Sandiaga Uno Respon Soal Kenaikan Tarif Pemandu Taman Nasional Komodo

Lambeturah.co.id - Tarif baru untuk jasa pendampingan pemandu wisata di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikabarkan sudah ditetapkan pada Sabtu (15/4/2023). 

Tarif baru yang diterapkan oleh PT Flobamor untuk jasa pemandu wisata ini seharga mulai Rp 250.000 sesuai aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan tersebut.

Namun, sebelumnya penetapan tarif baru ini menuai kritik dari pelaku wisata di Labuan Bajo. Sebab, tak adanya sosialisasi soal kenaikan harga itu.

Merespon hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengakui adanya laporan dari berbagai pihak, termasuk dari ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia).

"Sebagian informasi yang kami terima, paket ini sudah terjual tapi ternyata ada perbedaan harga, dan ini yang harus kita carikan solusinya," kata Menparekraf di Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Namun, pihaknya ingin keputusan ini bisa disosialisasikan dengan baik kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Labuan Bajo.

Sementara, sebentar lagi KTT ASEAN 2023 juga bakal berlangsung di Labuan Bajo sebagai tuan rumah tahun ini.

"Kita ingin pastikan jika kebijakan ini bisa tersosialisasi dengan baik, karena Mei adalah (bulan penyelenggaraan) KTT ASEAN, itu merupakan prioritas utama menjaga kondusifitas dari kegiatan pariwisata, juga keadaan masyarakat yang mendukung KTT ASEAN ini," katanya.

Ia pun meminta untuk Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dapat memfasilitasi sosialisasi terkait kebijakan baru tersebut.

"Kami memberikan satu fasilitasi agar badan otorita menjadi tempat untuk kita mengedukasi dan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan baru, tentunya bisa diterima dalam bingkai pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," pungkasnya.