Staf WHO di Gaza Tewas Bersama Bayi, Suami dan 2 Saudaranya Usai Dibom Israel

Staf WHO di Gaza Tewas Bersama Bayi, Suami dan 2 Saudaranya Usai Dibom Israel
Staf WHO di Gaza Tewas Bersama Bayi, Suami dan 2 Saudaranya Usai Dibom Israel

Lambeturah.co.id - Seorang staf WHO di Gaza tewas usai serangan bom Israel. Diketahui Staf itu bernama Dima Abdullatif Mohammed Alhaj. 

kabar duka itu itu diumumkan WHO soal kematian Dima melalui akun X resmi mereka pada Rabu (22/11/2023) WIB. WHO tidak menyebutkan "Israel" dalam pernyataannya, mereka hanya mengatakan hal itu sebagai 'pembunuhan tragis'. 

Korban disebut bekerja sebagai administrator pasien di Pusat Rekonstruksi Anggota Badan, bagian penting dari Tim Trauma dan Darurat WHO.

Berdasarkan laporan yang diterima WHO, diketahui rumah orang tua Dima di Gaza selatan dibom. Dia dibunuh secara tragis bersama suaminya, bayi laki-laki mereka yang berusia enam bulan, dan dua saudara laki-lakinya ikut tewas. 

Di rumah itu juga ada 50 anggota keluarga dan masyarakat yang berlindung. Mereka pun ikut tewas. Dima meraih gelar sarjana di bidang Ilmu Lingkungan dan Kebumian dari Universitas Islam Gaza, dan terus belajar dan bekerja di bidang isu lingkungan dan kesehatan. 

Ia adalah seorang mahasiswa magister di Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris, sebagai bagian dari program pertukaran Erasmus pada tahun 2018-2019.

Kemudian rekannya dr. Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina mengatakan, Dima merupakan orang yang luar biasa dengan senyum cerah, ceria, positif, penuh hormat. 

Ucapan Duka itu juga datang dari Dirjen WHO, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus turut menyampaikan duka mendalam atas tewasnya Dima. 

 "Saya dan rekan-rekan saya sangat terpukul: kami kehilangan salah satu anggota kami di #Gaza hari ini. Anak muda kita," demikian pernyataan Tedros di X. 

Tedros mendesak upaya gencatan senjata segera diwujudkan di Gaza. "Rekan-rekannya telah terbunuh. Kengerian ini harus diakhiri. Semua warga kemanusiaan dan warga sipil harus dilindungi. Gencatan senjata. Sekarang," tandasnya.