Warga Usir 139 Pengungsi Rohingya ke Kantor Wali Kota Sabang

Warga Usir 139 Pengungsi Rohingya ke Kantor Wali Kota Sabang
Warga Usir 139 Pengungsi Rohingya ke Kantor Wali Kota Sabang

Lambeturah.co.id - Masyarakat Gampong Balohan, Kecamatan Sukajaya, Sabang menolak 139 pengungsi Rohingya yang ditempatkan di tanah lapang area Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS). 

Warga memindahkan secara paksa para pencari suaka itu ke Kantor Wali Kota setempat tersebut.

“Iya (diantar paksa oleh warga). Sebelumnya juga sudah berhubungan juga dengan perwakilan Pemko,” ucap Pj Keuchik Gampong Balohan, Rusli, pada Senin (4/12/2023).

Menurutnya, pengungsi Rohingya itu sudah berada di Kantor Pj Wali Kota Sabang. 

“Iya karena memang sudah dipindahkan ke kantor Wali Kota. Sekarang sudah di Kantor Wali Kota,” tambahnya.

Diketahui, pengungsi Rohingya sebelumnya ditolak oleh warga Gampong Ie Meulee, mereka mengancam akan menggebuki para pencari suaka itu jika tidak segera dipindahkan.

Rusli menambahkan, tetap menolak penempatan 138 etnis Rohingya di kawasan gampong mereka lantaran takut akan ulah yang tidak dingginkan dari para pengungsi tersebut.

“Masyarakat menolak karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, itu yang kita takutkan. Karena banyak pengalaman-pengalaman buruk lalu yang sudah terjadi dan dialami masyarakat,” ungkapnya. 

“Pemindahan dipulangkan kepada Pemerintah Kota Sabang, karena yang memindahkan mereka ke sana kemarin Pemerintah Kota Sabang (lahan BPKS),” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Tuha Peut Gampong Balohan, Firdaus, menyampaikan pihaknya terpaksa memindahkan para pengungsi itu secara paksa lantaran tidak ada kejelasan dari pihak terkait.

“Sebenarnya memang dari semalam mau kami pindahkan. Cuma karena kami ada rasa kemanusiaan. Jadi saya damaikan warga karena janji pj wali kota dan Kapolres mau menjumpai, karena kebetulan tidak menjumpai jadi kami eksekusi terus,” jelasnya. 

Selain itu, kondisi masyarakat yang sedang terpuruk juga jadi alasan penolakan terhadap pengungsi Rohingya tersebut.

“Enggak mau terima kami mereka. Gimana mau terima masalah, kami saja sedang susah masak terima masalah lagi,” pungkasnya.