Bocoran Jurnalis Inggris, Alasan FIFA Coret Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Jurnalis Inggris Rob Harris membocorkan alasan FIFA batal menggelar Piala Dunia U-20 di Indonesia karena kondisi lapangan.

Bocoran Jurnalis Inggris, Alasan FIFA Coret Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Bocoran Jurnalis Inggris, Alasan FIFA Coret Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Lambeturah.co.id - FIFA telah mencoret Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia U-20, Keputusan FIFA tersebut menarik perhatian jurnalis sepak bola Inggris Rob Harris.

Rob Harris, menulis untuk Sky News, mengungkapkan melalui akun Twitternya alasan di balik penolakan FIFA terhadap Piala Dunia U-20 Indonesia.

Sebelum mengumumkan pembatalan, FIFA melakukan pengecekan terakhir terkait kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 21-27 Maret.

"FIFA merasa Indonesia tidak akan siap, berdasar inspeksi yang dilakukan, itu salah satu faktor pembatalan Piala Dunia U20 di sana (Indonesia) - sementara perdebatan soal keikutsertaan Israel juga masih terjadi," tulis Harris, seperti dikutip pada Minggu (2/4/2023).

Imam Shamsi Ali juga turut membagikan tangkapan layar pernyataan tersebut. "Hasil temuan wartawan olah raga senior Inggris. Menurutnya karena memang fasilitas oleh raga itu tidak memadai…. Tapi kenapa kalau memang belum siap mau dilpaksakan? Lalu yang lain seolah akan dijadikan kambing hitam?," tulis Presiden Nusantara Foundation ini.

Tweet tersebut pun ditanggapi oleh warganet. Sebagian besar masih percaya alasan utamanya adalah penolakan tim nasional Israel. Ada yang setuju, karena Presiden Joko Widodo tidak akan membeberkan isi surat resmi yang dikirimkan kepadanya secara khusus oleh FIFA.

"Sy jg mikirnya gitu. Apalgi surat terbaru dari fifa gak mau di buka jokowi ke publik. Pasti isi surat itu kaitannya dgn venue yg gak memadai," tulis salah seorang warganet.

"Lebih aneh ini Kalaupun Parpol menolak kedatangan timnas Israel tapi kalau kepala Negara atau Presiden membolehkan datang,bisa apa parpol apalagi hanya dua parpol. Masa FIFA lebih dengar penolakan dua kepala daerah daripada seorang presiden?," balas warganet.