Heboh Pertalite Lebih Boros Usai Harga Naik

Heboh Pertalite Lebih Boros Usai Harga Naik
Heboh Pertalite Lebih Boros Usai Harga Naik

Lambeturah.co.id - Usai Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite naik. Muncul isu jadi lebih boros. Hal itu dirasakan oleh para pengguna mobil dan motor padahal jarak yang ditempuh sama.

Salah satu pengguna akun media sosial menuliskan jika diduga meteran di SPBU Pertamina COCO 31 tidak benar.

"Bukan itu masalahnya adalah meteran di Pertamina Retail COCO 31 nya yang nggak benar dan tidak seperti sebelum harga naik. Dulu itu dimulai angka 0 lalu 250 tapi sekarang dimulai angka 0 lalu 330 jelas aja lebih sedikit yang masuk ke tangki konsumen dan secara langsung merugikan konsumen. Saya selalu perhatikan dan selalu isi tangki mobil di malam hari atau di pagi hari yang tingkat memuai karena sinar matahari atau panasnya bumi tinggi tinggi. Tolong dong balikan seperti semula. Walau sudah protes tetap aja belum diubah sama pom bensinnya," tulisnya.

Tak hanya itu, akun media sosial lainnya juga mengeluhkan hal yang sama karena Pertalite lebih boros dibandingkan biasanya. 

"Betul... saya juga ngisi full, tetapi langsung berkurang hampir tiga perempat setelah pulang dari Bandara mengantar anak terbang," tulisnya pengguna akun lainnya.

Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan jika Pertalite dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.

"Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," ujarnya dalam keterangan tertulis, pada Rabu (21/9/2022).

Hal itu, Pertamina menjamin seluruh produk BBM termasuk Pertalite yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU melalui pengawasan kualitas yang ketat.