Jokowi Buka Suara Terkait Polemik PPDB 2023

Presiden Jokowi buka suara atas sejumlah permasalahan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023: Selesaikan dengan baik-baik

Jokowi Buka Suara Terkait Polemik PPDB 2023
Jokowi Buka Suara Terkait Polemik PPDB 2023

Lambeturah.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara atas sejumlah permasalahan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023. Jokowi mendorong permasalahan itu agar diselesaikan dengan baik-baik.

"Masalah lapangan selalu ada di semua kota, kabupaten, maupun provinsi ada semuanya, tapi yang paling penting diselesaikan baik-baik di lapangan," ucap Jokowi seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, dikutip pada Jumat (21/7/2023).

"Anak-anak kita harus diberikan peluang seluas-luasnya untuk memiliki pendidikan yang baik dan setinggi-tingginya," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku telah mengantongi data soal polemik kasus PPDB jalur zonasi. 

"Kalau kita lihat level kasusnya masih sporadis ya. Saya sudah punya data, ya ndak banyak-banyak amat kasusnya itu, hanya memang menyebar hampir seluruh daerah ada kasus, dan itu kan mestinya bisa diselesaikan di masing-masing daerah, tidak perlu sampai tingkat pusat. Tapi nanti akan kita evaluasi lah paling terakhir," ujar Muhadjir kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (18/7/2023).

"Intinya kita mohon pemerintah daerah semakin cermat di dalam membuat perencanaan PPDB itu, jangan terlalu mepet waktunya pada masa penerimaan karena sebetulnya PPDB itu sudah bisa dirancang setahun sebelumnya kan," tambahnya.

Muhadjir menjelaskan proses perencanaan dapat dilakukan sejak anak tersebut masih di bangku kelas 6 SD.

"Begitu anak-anak masuk naik kelas 6 kan tahun depan dia calon siswa SMP, mestinya pada waktu itu sudah bisa dikoordinasikan antarkepala sekolah, masing-masing kepala dinas. Sehingga bahkan anak itu tahun depan dia sudah tahu tahun depan dia harus sekolah di mana dengan PPDB itu," tandas Muhadjir.