Oknum 'Salesperson' Taksi Liar di Bandara Soekarno-Hatta, Penumpang Digetok Tarif Rp 900.000

Salah satu korban bernama Feli, menceritakan pengalamannya "digetok" tarif Rp 900.000 dari salesperson taksi liar.

Oknum 'Salesperson' Taksi Liar di Bandara Soekarno-Hatta, Penumpang Digetok Tarif Rp 900.000
Oknum 'Salesperson' Taksi Liar di Bandara Soekarno-Hatta, Penumpang Digetok Tarif Rp 900.000

Lambeturah.co.id - Ternyata masih ada modus taksi liar di Bandara Soekarno-Hatta. Salah satu korban bernama Feli, menceritakan pengalamannya "digetok" tarif Rp 900.000 dari salesperson taksi liar.

Menurut pengakuannya, Feli sudah beberapa kali menggunakan armada taksi dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Jakarta. Namun, Feli baru kali ini terkena jebakan salesperson taksi liar. Alhasil, dirinya hampir "diperas" dengan tarif yang tak biasanya.

Feli menceritakan pengalaman kurang menyenangkan yang dialaminya lewat media sosial. Kemudian kontennya pun viral. Polisi dan pihak Bandara Soekarno-Hatta bergerak cepat mengusut kasus itu.

Usai keluar dari gate bandara di Terminal 3, Feli menuju ke counter taksi. Ia didekati oleh salesperson taksi yang menawarkan jasa taksinya.

Salesperson itu mengarahkan Feli ke sebuah taksi bandara dan mengatakan untuk menanyakan langsung tarif taksi saat sampai di tempat tujuan kepada sopir.

Feli tidak menaruh curiga terhadap si oknum. Pasalnya, oknum sales yang menawarkan kendaraan itu, memiliki tutur kata selayaknya sales taksi resmi.

"Oknum sales ini juga dia berdiri dan memiliki gestur serta tutur kata yang mirip dengan sales biasanya," ujar Feli beberapa waktu lalu.

Setibanya ditempat tujuan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Mal Kota Kasablanka, Feli pun kaget ditagih sampai Rp 900.000.

Dia pun enggan membayar dengan tarif yang diminta. Lantaran sudah biasa menggunakan taksi resmi sehingga tahu fixed rate-nya, Feli hanya membayar Rp 400.000.

Feli pun berharap pihak berwenang melakukan penertiban. Ia khawatir kejadian itu menimpa kepada seseorang yang belum mengetahui rerata tarif normal taksi bandara.

"Harapan saya dilakukan penertiban supaya enggak banyak korban karena kejadian-kejadian itu bisa terjadi (kembali) terutama untuk orang-orang daerah," pungkasnya.