Pabrik Garmen Tumbang, Produsen Pakaian Dalam Dikabarkan PHK Massal
Diduga adanya penurunan permintaan ekspor dari luar negeri yang berdampak pada perusahaan tak lagi mampu membayar pegawai yang ada.
Lambeturah.co.id - Salah satu industri garmen yang memproduksi berbagai produk seperti bra wanita, celana dalam, bustier, bodysuits, suspender belt, kamisol dan juga pakaian dalam pria bermerek skala Internasional di Kabupaten Bogor, diduga melakukan PHK Massal.
"Sudah kurang lebih 400 orang (PHK). Order pakaian dalam perempuan dengan brand terkenal dunia," ucap Juru Bicara Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat (PPPTJB) Sariat Arifia, dikutip, pada Rabu (2/11/2022).
Diduga adanya penurunan permintaan ekspor dari luar negeri yang berdampak pada perusahaan tak lagi mampu membayar pegawai yang ada.
"Kombinasi PHK ini diakibatkan pertama, upah di Bogor sudah terlalu tinggi dan kedua order yang tidak ada. Dalam situasi tidak ada order, maka perusahaan makin tercekik dengan upah harus tinggi tapi order tidak ada," ujarnya.
Saat ini, upah minimum di Kabupaten Bogor sudah mencapai Rp4,2 juta. Hal itu dirasa terlalu tinggi untuk membiayai pegawainya tersebut.
"Order tidak akan ada kalau perusahaan kehilangan keunggulan kompetitif dalam hal industri padat karya adalah pengupahan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menyampaikan, adanya perlambatan global berimbas ke industri TPT di dalam negeri.
"Sudah banyak anggota API yang melakukan pengurangan waktu kerja. Dari 7 hari setiap minggu menjadi 5 hari dalam seminggunya, logistik sudah tidak semahal dulu. Sekarang masalahnya order/ permintaan menurun akibat pelemahan globa. Ukraina-Rusia memperparah keadaan global," pungkasnya.