Perempuan Penyintas Disabilitas Menjadi Korban Pemerasan dan Pemerkosaan di Bandung hingga Hamil 6 Bulan

Perempuan Penyintas Disabilitas Menjadi Korban Pemerasan dan Pemerkosaan di Bandung hingga Hamil 6 Bulan
Perempuan Penyintas Disabilitas Menjadi Korban Pemerasan dan Pemerkosaan di Bandung hingga Hamil 6 Bulan

Lambeturah.co.id - Nasib tragis menimpa seorang perempuan berusia 23 tahun yang merupakan warga Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Ia menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh sekelompok orang, yang mengakibatkan dirinya hamil.

“Iya betul (hamil) 6,5 bulan sekarang. Kan jadi enggak bisa dengar, enggak ngomong adik saya,” kata JU, kakak korban kepada wartawan, Jumat (3/1).

JU menjelaskan bahwa keluarga mengetahui kondisi adiknya hamil dari pemilik warung makan di kawasan wisata Kota Bandung, tempat di mana korban bekerja. Informasi tersebut baru diterima pada akhir Desember 2024.

“Sama si ibu (pemilik warung) teh saya ditelepon bilang gini (korban hamil), sama 9 orang pelaku,” kata dia.

Menurut JU, korban pertama kali mengenal salah satu pelaku di warung makan tersebut dan kemudian bertukar kontak.

“Iya kenal di warung itu, kenal sama satu orang, jadi sama dia dibagikan nomornya (korban)," katanya.

Saat ini, JU menyatakan bahwa adiknya masih menjalani aktivitas sehari-hari seolah tidak terjadi apa-apa, mungkin karena kondisi mentalnya yang berkebutuhan khusus.

Namun, ia menambahkan bahwa korban menanggung beban psikologis yang berat. Selain itu, korban juga sering dimintai uang oleh sejumlah pelaku.

“Ini masih kerja sekarang juga kayak nggak ada masalah. Adik saya juga uangnya diperas atau dimintakan terus,” ucapnya

“Polos banget jadi tapi karena kekurangan (mental) mungkin ya, jadi nggak tahu (ketika hamil juga),” ucapnya.

Kasus ini telah dilaporkan oleh keluarga korban kepada pihak kepolisian pada tanggal 30 Desember 2024, dengan nomor laporan LP/B/580/XII/2024/SPKT/POLDA JAWA BARAT.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Julest Abraham Abast, menyatakan bahwa kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat.

“Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh penyidik Ditreskrimum. Secepatnya kita akan berusaha mengungkap pelakunya. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kedokteran untuk melakukan pemeriksaan VER [visum et refertum],” ujarnya.