Pilu, Ibu Bayi yang Meninggal Usai Disuntik, Bantah Pernyataan Dinkes

Pilu, Ibu Bayi yang Meninggal Usai Disuntik, Bantah Pernyataan Dinkes
Pilu, Ibu Bayi yang Meninggal Usai Disuntik, Bantah Pernyataan Dinkes

Lambeturah.co.id - Ibu bayi yang meninggal setelah disuntik, bernama Asiah, membantah soal pernyataan bidan yang mengatakan jika bayi itu meninggal karena salah makan. 

"Kata bidan, (penyebab meninggal) anak saya itu (karena) makanannya salah. Padahal baru umur dua hari, cuma minum ASI," kata Asiah kepada wartawan, pada Kamis (31/8/2023).

Diketahui, bayi berusia dua hari bernama Muhammad Agustus, meninggal usai disuntik bidan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Sebelum meninggal, bayi itu mengalami demam dan dirawat di RSUD Kayuagung, Ogan Kemering Ilir, Sumsel. lalu, Tak lama usai dirawat, bayi itu meninggal dunia.

Sebelum demam, putra dari Asiah itu disuntik bidan desa. Disebutkan jika bayi bernama Muhammad Agustus itu diberi makan pisang sebelum diambil sampel darah oleh bidan desa. Padahal, anaknya hanya mengonsumsi ASI. 

Ibu itu membeberkan, bayinya meninggal dunia usai diambil sampel darah oleh seorang bidan desa pada 19 Agustus 2023. "Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional, itu tanggal 17 Agustus. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," ungkapnya.

"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi waktu itu tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," tambahnya.

Asiah dan keluarganya pun tak curiga saat bidan menginjeksikan jarum suntik ke tumit kaki bayinya tersebut. 

"Dua kali disuntik. Yang pertama tidak kena," tuturnya. 

Kemudian, keesokannya atau sehari usai disuntik, bayi itu mengalami pendarahan di tumit kaki hingga harus dirawat di Puskesmas Tanjung Raja. 

Lalu, Bayi itu dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk penanganan lebih lanjut. Berharap kondisi putranya membaik, Asiah malah mendapat kabar pahit jika buah hatinya itu meninggal dunia. 

Pihak keluarga Asiah pun memutuskan membawa perkara ini ke jalur hukum dengan melaporkan bidan itu ke pihak berwajib. 

"Kami lapor Polres Ogan Ilir. Kami tidak terima anak kami dibuat seperti itu," ujar Asiah. 

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Ilir juga sudah memanggil bidan yang memberi tindakan pada bayi tersebut. 

"Sudah kami panggil bidannya untuk memberikan klarifikasi," ujar Kepala Dinkes Ogan Ilir, Hendra Kudeta.

Dijelaskan Hendra, bidan berinisial YE melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) terhadap bayi baru lahir.