Tangan Bharada E Bergetar Saat Reka Adegan Menembak Brigadir J

Tangan Bharada E Bergetar Saat Reka Adegan Menembak Brigadir J
Tangan Bharada E Bergetar Saat Reka Adegan Menembak Brigadir J

Lambeturah.co.id - Bharada Richard Eliezer alias Bharada E disebut trauma ketika mendatangi lokasi pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Bahkan saat melakukan reka adegan menembak Brigadir J, tangan Brigadir E disebut sampai gemetar. 

"Klien saya ini, teman-teman kemarin lihat, di TKP di Saguling kan dipanggil terakhir. Kemudian pindah ke rumah Duren Tiga itu kan waktunya pendek. Sampai di Duren Tiga pun masuk ke dalam, terus menerima perintah, akhirnya melakukan penembakan. Memang situasi klien saya ini adalah ketika kemarin masuk di rumah TKP memang sedikit trauma ya, karena saya mengikuti proses dari awal ketika masuk ke garasi, klien saya gemetar," kata pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kamis (1/9/2020) dini hari. 

"Kemudian mengikuti rekonstruksi itu juga pun ada kelihatan ada trauma. Kita kan sekarang dalam proses pendampingan ini kan kita ada psikiater juga. Kami harap proses klien kami ini supaya bisa berjalan lancar. Kemudian kita konsisten terus waktu di TKP, setelah melakukan reka penembakan itu, klien saya sempat duduk, itu tangannya gemetar," tambahnya. 

Ronny mengatakan, meskipun terdapat perbedaan keterangan antara Bharada E dengan Irjen Ferdy Sambo, kliennya akan tetap konsisten. Dirinya yakin bahwa hal tersebut dapat dibuktikan dipersidangan nanti. 

"Tapi kalau memang yang disampaikan di keterangan BAP berbeda, itu kita buktikan di pengadilan. Nanti kan ada alat bukti yang lain juga kan, bukan hanya keterangan saksi. Nanti itu teman-teman kita akan buktikan di pengadilan, kita akan melakukan pembelaan secara maksimal," sambungnya. 

Selanjutnya, Ronny menyebut alasan trauma itu wajar dialami kliennya karena situasi yang sulit. Namun dia meyakinkan kliennya bisa tetap fokus menjalani proses kasus ini. 

"Kalau kita berada di posisi itu pasti sulit ya karena ini posisi yang tidak gampang. Karena tadi saya sampaikan ini orang yang selalu dia ketemui setiap hari, kemudian satu tempat tidur. Itu sulitlah, kita bisa bayangkan. makanya fokus kita supaya bagaimana Bharada E ini bisa menjalani proses ini dengan stabil kemudian bisa tenang dan kami dari pengacara ikut mendampingi terus, menjaga," ujarnya. 

Diketahui, rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J juga sudah dilakukan dan berlangsung selama 7,5 jam. Dalam rekonstruksi terdapat 74 adegan yang diperagakan oleh Ferdy Sambo dan tersangka lain. 

Rekonstruksi ini berlangsung di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling dan rumah dinas Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8). Rekonstruksi menampilkan reka adegan di tiga lokasi, yaitu di Magelang, rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, dan rumah Dinas Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga.