DJP Buka Suara Terkait Pegawainya Disorot Punya Klub Golf

Kemenkeu diduga memiliki 'geng' setelah kasus Rafael Alun Trisambodo. MAKI mendapatkan informasi jika geng yang dimaksud adalah klub golf.

DJP Buka Suara Terkait Pegawainya Disorot Punya Klub Golf
DJP Buka Suara Terkait Pegawainya Disorot Punya Klub Golf

Lambeturah.co.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diduga memiliki 'geng' setelah mencuat kasus eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo

Sementara itu, Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) mendapatkan informasi jika geng yang dimaksud adalah klub golf.

"Nah kalau sekarang kan yang tren moge, tapi belum tentu itu untuk kejahatan, itu hanya hobi. Ada yang dugaannya malah klub golf gitu," ucap Koordinator MAKI Boyamin Saiman, dikutip pada Jumat (3/3/2023).

Saat dikonfirmasi, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Neilmaldrin Noor mengakui ada sejumlah pegawainya pencinta berbagai macam olahraga, salah satunya golf.

"Dapat disampaikan bahwa di DJP terdapat sejumlah pegawai yang merupakan pencinta berbagai macam olah raga dan seni, seperti pelari, petenis, pesepakbola, pemain golf, paduan suara, penari, dan pemusik," ujar Neil, pada Jumat (3/3/2023).

"Kita menyerahkan kepada proses yang sedang dilakukan oleh KPK dan Itjen Kemenkeu ya," tambahnya.

Menurut Boyamin, klub golf Kemenkeu sering bermain ke Pulau Bintan. Ia menduga klub golf tersebut dibiayai oleh para wajib pajak (WP).

"Biasanya ini ke pulau Bintan biasanya senengnya itu. Ada klub itulah, tapi belum tentu dikatakan geng. Untuk golf ini potensi lobi-lobi kan besar dan potensi konflik kepentingan besar karena apa? Bisa jadi biaya golf itu dibiayai oleh wajib pajak. Nah itu yang agak mengkhawatirkan dan perlu di telusuri oleh Bu Menteri Keuangan untuk mencegah terjadi lagi di masa yang akan datang," ungkapnya.

"Supaya jangan ada orang yang diduga bermewah-mewahan dengan main golf yang diduga dibiayai oleh wajib pajak. Karena golf itu kan diduga lobi-lobi, bisa bersama terus. Kalau moge ini kan tidak ada wajib pajaknya ini hanya hobi," sambungnya.

Boyamin juga menduga jika geng itu sebuah kelompok kecil di Kemenkeu. 

"Berdasarkan pengalaman itu, kalau berdasarkan penuturan KPK hari ini tentang geng-geng itu mungkin kalau ada itu geng lebih kecil atau kelompok lah, yang diduga bermain aman supaya tidak gampang bocor makanya kelompoknya ini sedikit oknum yang nakal itu, ya 2 orang 3 orang," ujarnya.

"Supaya lebih aman tidak gampang bocor, kalau toh diduga ada dugaan permainan gengnya itu, dan ini tidak bisa disebut geng karena kecil-kecil. Mungkin hanya untuk rangka membantu. Saya hanya berharap Bu Sri Mulyani untuk menuntaskan ini membuat sistem yang lebih baik, utama yang satu, harus dikerjakan memeriksa kepatuhan pajak dari pegawai pajak, jadi semuanya harus patuh," tandasnya.