Mulai Hari Ini, Beli BBM Subsidi di Jakarta Wajib Daftar MyPertamina

QR Code bisa di-print atau disimpan di HP. Hal ini sudah banyak dilakukan. Kita berupaya agar BBM subsidi ini bisa tepat sasaran,

Mulai Hari Ini, Beli BBM Subsidi di Jakarta Wajib Daftar MyPertamina
Mulai Hari Ini, Beli BBM Subsidi di Jakarta Wajib Daftar MyPertamina

Lambeturah.co.id - Pada tanggal 25 Mei 2023, Pertamina mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan masyarakat yang membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi, terutama solar, untuk terdaftar di aplikasi MyPertamina. Namun, masih belum jelas bagaimana pembeli Pertalite akan terkena dampak kebijakan ini.

Kebijakan ini sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 yang berlaku. Irto Ginting, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa proses pendaftaran telah dibuka sejak Juli tahun sebelumnya. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 6,7 juta kendaraan yang terdaftar.

"Tapi, kami mengimbau agar masyarakat pengguna BBM subsidi dapat mendaftarkan kendaraannya," ujar Irto, belum lama ini.

Irto menekankan pentingnya agar masyarakat pengguna BBM subsidi mendaftarkan kendaraan mereka. Proses pendaftaran untuk mendapatkan QR Code sekarang sangat cepat. Bagi mereka yang belum mendaftar, Irto mengimbau untuk segera mendaftar.

Irto juga menambahkan bahwa tidak ada alasan bagi pembeli BBM subsidi untuk tidak mendaftar dan mendapatkan QR Code, bahkan bagi yang tidak memiliki smartphone. QR Code dapat dicetak atau disimpan di ponsel. Hal ini telah banyak dilakukan untuk memastikan program subsidi BBM tepat sasaran.

"QR Code bisa di-print atau disimpan di HP. Hal ini sudah banyak dilakukan. Kita berupaya agar BBM subsidi ini bisa tepat sasaran," kata Irto.

Irto juga menjelaskan bahwa sistem untuk pembeli Pertalite masih dalam tahap uji coba di empat wilayah, yaitu Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Timika. Saleh Abdurrahman, Anggota Komite BPH Migas, menjelaskan bahwa saat ini belum ada pembatasan khusus untuk pembeli Pertalite. Uji coba ini dilakukan untuk menuju subsidi tepat sasaran.

"Kalau yang Pertalite, kami masih menguji sistem di empat wilayah, yakni Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Timika," ujarnya.

"Untuk yang dilakukan uji coba seperti Aceh, Timika, Bengkulu, dan Bangka Belitung, yang tidak menggunakan QR Code, sementara ini mendapat 20 liter per hari," ujar Saleh.

Pada uji coba ini, di wilayah-wilayah seperti Aceh, Timika, Bengkulu, dan Bangka Belitung, pembeli Pertalite yang tidak menggunakan QR Code dapat membeli maksimal 20 liter per hari. Namun, untuk pembelian lebih dari itu, QR Code akan diperlukan. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menuju pada sistem subsidi yang tepat sasaran. Masyarakat yang membutuhkan solar dan Pertalite diharapkan untuk mendaftar dalam program subsidi yang tepat.

"Kalau mau lebih, ya dengan QR Code. Intinya, kita menuju ke subsidi tepat. Masyarakat yang membutuhkan Solar dan Pertalite diharapkan untuk melakukan pendaftaran subsidi tepat," katanya.