OJK Akan Atur Lisensi bagi Selebgram yang Bicara Terkait Produk Keuangan

Hal itu diharapkan agar tidak ada korban berjatuhan akibat investasi bodong yang dipasarkan oleh selebgram abal-abal.

OJK Akan Atur Lisensi bagi Selebgram yang Bicara Terkait Produk Keuangan
OJK Akan Atur Lisensi bagi Selebgram yang Bicara Terkait Produk Keuangan

Lambeturah.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginginkan selebgram yang berbicara soal produk jasa keuangan harus memiliki lisensi

Hal itu diharapkan agar tidak ada korban berjatuhan akibat investasi bodong yang dipasarkan oleh selebgram abal-abal.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan pihaknya lagi membahas soal aturan pengawasan selebgram atas produk jasa keuangan. 

"Di kita ini lagi didiskusikan akan seperti apa, apakah orang sebagai selebgram atau yang bicara tentang produk (keuangan) dia harus punya lisensi misalnya lisensi tentang asuransi. Itu sedang kita lihat berbagai kemungkinannya. Tapi itu cukup meresahkan," ucap Kiki dalam dialog 'Melawan Kejahatan Keuangan Berbasis Digital' di YouTube FMB9ID_IKP, pada Senin (21/8/2023).

"Pertama mereka harus sudah ada lisensinya untuk berbicara tentang produk jasa keuangan (nggak cuma centang biru)," tambahnya.

Ia juga memberikan contoh salah satu negara yang paling maju dalam aturan mengawasi selebgram adalah Prancis. 

"Selebgram itu dia sedang di satu villa yang mewah, dengan mobil mewah dan lain-lain, dia mengatakan saya hasil dari investasi di ini. Itu ditelusuri ternyata villanya sewa, mobilnya juga sewa, itu cuma dibayar jadi endorser, itu kena," katanya.

Selebgram dianggap memiliki magnet yang cukup kuat untuk menarik pengikutnya dalam melakukan sesuatu. 

"Di AS berjatuhan kripto itu kan banyak pebasket nasional, top top yang ketika pada jatuh bilang 'saya dulu cuma untuk berbicara aja, endorse aja, tapi saya nggak invest di situ', tapi kan berapa banyak orang yang ikut gara-gara dia itu idola. Jadi mestinya ada konsekuensinya," pungkasnya.